Mohon tunggu...
Diva Syafa
Diva Syafa Mohon Tunggu... Tutor - Tutor Qanda

Saya suka meluapkan perasaan saya lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Selamat Jalan Cinta

31 Agustus 2023   16:18 Diperbarui: 31 Agustus 2023   16:22 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu jangan blagu ya, jadi cewek. Suka-suka aku dong, lagian aku nggak ada niatan untuk ngerebut cowok kamu. Kalau cowok kamu yang suka samaku itu bukan salahku!" ucap Dania seraya menatap tajam netraku.

Aku hanya geleng-geleng kepala melihat sikap Dania. Firasatku tak enak mendengar perkataannya. Lalu, aku beranjak dari cafe itu dan meninggalkan Dania begitu saja. Rasa sesak ada didadaku karena sikapnya seolah aku yang bersalah dan sinis kepadaku. Aku pergi dengan mata berkaca-kaca dan langsung menuju rumahku menggunakan ojol.

Keesokan harinya aku melihat pemandangan yang tak enak dipandang mata. Didepan mataku, kulihat Dania menggandeng kekasihku dengan santainya. Yogi yang menatapku seakan acuh dari pandanganku. Aku seperti orang yang baru melihat sepasang kekasih jadian. Seperti mimpi, aku cubit tanganku, tapi ternyata sakit dan ini nyata. Baru kali ini aku merasakan patah hati karena seorang cowok karena sebelumnya aku tidak pernah pacaran.

Lelah aku dengan semua ini, tapi aku harus tetap fokus dengan kuliahku. Jangan sampai gara-gara cinta, kuliahku jadi terabaikan dan cita-citaku tidak tercapai. Aku menjalani hari-hariku seperti biasanya tanpa adanya Yogi disampingku. Entah apa salahku hingga dia tak mau mengajakku bicara lagi. Aku. seperti digantung tak bertali. Makin didiamkan makin menjadi hingga aku mengajaknya ketemuan setelah pulang kampus didepan audit.

Sesampainya di depan audit, aku lihat dia menggandeng tangan Dania dengan sangat mesra. Ada apa sebenarnya ini? Kenapa mereka jadi sedekat ini? Kenapa Yogi malah diam saja melihatku? Saat aku bertemu dengannya, tiba-tiba dia ngomong sesuatu.

"Tia, kita putus aja!" ucap Yogi singkat seraya menatap tajam kearahku.

"Oke, kita putus. Tapi apa salahku Yogi? Apa alasannya?" tanyaku kepada Yogi dengan netra berkaca-kaca.

Yogi hanya diam begitu saja tanpa menjawab pertanyaanku. Dia menggandeng tangan Dania didepan mataku dan berlalu meninggalkanku begitu saja. Aku lega karena telah melepaskan orang yang tidak mencintaiku. Walaupun sakit, tapi setidaknya aku tidak menyakiti diriku sendiri karena bertahan dengan orang yang mencintai mantan kekasihnya. Aku nggak nyangka orang yang kukira sempurna seperti Yogi bisa menyakitiku.

Aku tidak memutuskan pulang terlebih dahulu karena rasa sakit yang aku rasakan selama ini. Setahun kami menjalani hubungan dan putus tanpa alasan apapun darinya. Bahkan apa salahku aku tidak tau dan kenapa sikapnya jadi berubah begini aku tidak tau. Biarlah kupendam rasa sakit ini hingga aku menemukan orang yang tepat dan telah moveon dari Yogi.

Hari-hari kulewati sendiri tanpa Yogi disisiku. Aku harus terbiasa melihat Yogi bersama Dania karena aku bukan siapa-siapanya lagi. Lagian hidupku harus terus berjalan dan masa depanku masih panjang. Selamat jalan cinta, kenangan indah aku selalu kusimpan dalam memori ini. Mungkin aku bukanlah orang yang terbaik untukmu dan kamu juga bukan orang yang terbaik untukku.

Beberapa tahun kemudian aku wisuda. Kehadiran Ibu dan teman-temanku sudah cukup membuatku bahagia. Melihat Yogi dan Dania foto wisuda bareng, masih ada rasa sakit didadaku. Ternyata aku belum bisa moveon darinya. Tuhan, bantu aku moveon dari laki-laki seperti dia. Aku juga ingin bahagia seperti mereka nantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun