Sosok wanita yang menyeramkan itu memegang kepalaku untuk memberi tau apa yang terjadi kepadanya semasa hidup di dunia. Saat kepalaku dipegangnya, kulihat dia adalah seorang remaja yang sangat cantik yang berumuran sekitar 17 tahun dan berlibur kesini pada tahun 1990. Kulihat dia sangat bahagia bermain dengan adik dan orangtuanya hingga ada seseorang yang datang memukul kepalanya yang ternyata adalah satpam yang masih bekerja di hotel ini. Satpam itu berbuat demikian karena dia terlilit hutang hingga dia melihat keluarga kaya yang bahagia sedang berlibur disini. Mumpung sepi dia membunuh satu persatu keluarga bahagia itu dan dia mengambil hartanya. Sementara mayat keluarga itu dibungkus dalam kantong plastik dan dibuang di gudang dekat lorong hotel. Aku shock melihat kejadian itu dan sosok wanita itu memintaku untuk menguburkan dengan cara yang layak supaya dia tenang di alam sana.
Aku tersadar karena wanita itu sudah pergi dan menghilang dari tatapan kami. Kulihat Jini tak berkutik seakan mematung disebelahku. Aku pun perlahan mencoba menenangkan Jini. Setelah Jini tenang, barulah aku menceritakan semua kepada. Jini shock dan nggak nyangka ternyata satpam yang kelihatannya baik, ternyata pembunuh berdarah dingin.
Aku dan Jini pun segera menuju ruang receptionis dan menceritakan kejadian sebenarnya kepada mereka. Awalnya mereka tidak percaya, tapi berkat rekaman CCTV yang kami putar di laptop, akhirnya mereka percaya. Mereka segera telpon polisi dan aku pun segera ke gudang dekat lorong hotel untuk melihat mayat itu. Setelah polisi datang dan menangkap satpam itu, barulah mayat keluarga yang sudah tinggal tulang itu dibawa untuk dikuburkan secara layak.
Di pemakaman pada pukul 6 petang, aku, Jini, dan polisi sudah menguburkan mereka secara layak dan juga dibantu oleh pemilik hotel. Polisi berterimakasih kepada kami karena telah mengungkap kasus ini dan kami pun lega karena masalah ini sudah selesai. Kulihat keluarga bahagia itu tersenyum kepadaku dan tenang di alam sana.
"Alhamdulillah, Jini. Akhirnya masalah ini selesai juga. Semoga mereka tenang ya di alam sana!" ucapku kepada Jini.
"Iya, semoga mereka tenang dan tidak mengganggu kita lagi!" ucap Jini seraya memelukku.
~END
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H