Mohon tunggu...
Diva Syafa
Diva Syafa Mohon Tunggu... Tutor - Tutor Qanda

Saya suka meluapkan perasaan saya lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Lorong Hotel

19 Agustus 2023   11:20 Diperbarui: 19 Agustus 2023   11:26 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pexels.com/id23

Hari ini adalah hari pertama aku bekerja setelah melewati proses interview yang terasa horor bagi sebagian pencari kerja. Alhamdulillah, aku diterima bekerja di sebuah hotel yang terpencil di Kota Y. Hari pertama bekerja membuatku kewalahan karena aku bekerja sebagai receptionis yang melayani para tamu yang akan menginap di Hotel Indah ini.

Aku heran dengan tamu hotel yang ada disini, paginya rame, tapi siangnya sudah sedikit dan hingga sore hari pun banyak yang tidak nampak batang hidungnya. Mungkin karena banyak yang pergi keluar untuk berwisata karena sekitar sini terkenal dengan tempat wisatanya yang bagus dan indah dipandang mata.

Waktu istirahat pun tiba, rasa lelah menyerang ditubuhku membuatku ingin tidur, tapi tidak bisa karena waktu istirahat yang diberikan hanya 30 menit. Segera aku kebawah untuk mencari makan bersama teman kerjaku yang aku kenal beberapa jam sebelumnya. Tapi, teman kerjaku duluan karena aku lama di toilet. Keluar toilet, aku pun berjalan menyusuri sebuah lorong hotel. Awalnya tampak biasa saja, tidak ada yang aneh. Tapi, baru aku berjalan kedepan tiba-tiba aku mendengar suara wanita yang sangat menakutkan.

"Hihihihihi...!" ucap suara wanita yang melengking dan sangat menakutkan itu seperti suara kuntilanak.

"Siapa?" tanyaku dengan suara lantang dan sedikit takut.

"Kamu tak perlu kenal siapa aku. Hihihihihi...!" ucap suara wanita yang menyerupai kuntilanak itu.

"Pergi, jangan ganggu aku!" ucapku kepada sosok wanita itu.

"Hihihihi...!" ucapnya dengan suara semakin melengking, serasa pecah gendang telingaku mendengarnya.

Dari lorong itu segera aku berlari terbirit-birit hingga aku menabrak seseorang yang ternyata adalah teman kerjaku. Dilihatnya aku berlari seperti dikejar setan dengan napas terengah-engah dan mencoba menenangkanku.

"Lo kenapa Silly? Lo yang tenang ya. Tarik napas dulu lalu buang!" ucap tenan kerjaku yang bernama Jini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun