Jelly Nanas dan Jeruk, Inovasi Kreatif Mahasiswa untuk Pencegahan Gondongan pada Anak

Penyakit gondongan, yang sering menyerang anak-anak usia sekolah, merupakan tantangan kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian serius. Gondongan dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar parotis dan rasa sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Berangkat dari permasalahan ini, mahasiswa dari Program Studi Farmasi, Institut Teknologi Sumatera (ITERA), melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dengan sosialisasi mengenai pencegahan gondongan dan memperkenalkan jelly berbahan dasar nanas dan jeruk.

Buah nanas dan jeruk diketahui kaya akan vitamin C yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Nanas juga mengandung enzim bromelain yang memiliki efek antiinflamasi, sementara jeruk mempunyai flavonoid yang membantu mengurangi peradangan. Melalui pengolahan menjadi jelly, kedua buah ini diolah menjadi bentuk yang menarik dan disukai oleh anak-anak.

Jelly Nanas dan Jeruk (SUmber: Dokumentasi Pribadi)

Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada 16 November 2024 di SDN 1 Jatimulyo, Lampung Selatan, dengan peserta siswa kelas 5. Program ini mencakup penyuluhan tentang gondongan, demonstrasi etika batuk, bersin, serta cuci tangan, hingga pemberian jelly. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman siswa mengenai gondongan, mulai dari cara penularan hingga pencegahannya.

Kegiatan Sosialisasi Kepada Siswa Kelas 5 SDN 1 Jatimulyo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Melalui inovasi ini, diharapkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan dan konsumsi makanan sehat dapat meningkat. Selain itu, jelly berbahan dasar nanas dan jeruk diharapkan dapat menjadi solusi preventif yang efektif, praktis, dan digemari oleh anak-anak.

“Melalui program ini, kami berharap siswa dapat mempraktikkan kebiasaan sehat untuk mencegah penyakit gondongan. Semoga langkah kecil ini dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan masyarakat,” ungkap Vicky selaku ketua tim mahasiswa.

Program ini juga mendorong pentingnya vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) sebagai upaya utama dalam mencegah gondongan. Edukasi berkelanjutan dan kolaborasi antara sekolah, puskesmas, serta masyarakat diharapkan dapat menjaga kesehatan anak-anak Indonesia di masa depan.