Mohon tunggu...
Diva Ramadina
Diva Ramadina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi Universitas Negeri Surabaya

Saya merupakan seorang mahasiswa yang memiliki bakat pada catur dan melukis. Saya juga suka membaca buku serta menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dilema Self-Esteem: Mengapa Kita Sulit Menerima Diri Sendiri?

15 Desember 2024   19:00 Diperbarui: 15 Desember 2024   18:55 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Self-esteem atau harga diri adalah cara seseorang menilai dirinya, mencakup penerimaan terhadap kelebihan, kekurangan, dan nilai-nilai yang dimilikinya. Namun, banyak individu merasa sulit menerima diri sendiri, sering kali terjebak dalam perasaan tidak cukup baik atau tidak layak.

Mengapa fenomena ini terjadi?  

1. Standar Sosial yang Tinggi

Di era digital, media sosial berperan besar dalam membentuk ekspektasi tentang "kehidupan sempurna." Studi dari Fardouly et al. (2015) menemukan bahwa penggunaan media sosial secara intensif terkait dengan perasaan rendah diri akibat perbandingan sosial. Kita sering melihat pencapaian orang lain tanpa menyadari bahwa itu hanya potongan kecil dari kehidupan mereka.

2. Pengaruh Masa Lalu

Pengalaman masa kecil, seperti kritik yang berlebihan atau pola asuh yang terlalu menuntut, dapat meninggalkan luka emosional yang bertahan hingga dewasa. Menurut teori Attachment oleh Bowlby (1988), pola hubungan kita dengan pengasuh utama memengaruhi bagaimana kita memandang diri sendiri. Anak yang tumbuh tanpa validasi emosional cenderung mengalami kesulitan menerima diri mereka di masa depan.  

3. Perfeksionisme

Perfeksionisme sering dikaitkan dengan self-esteem rendah. Hewitt & Flett (1991) menjelaskan bahwa perfeksionisme maladaptif menciptakan rasa takut gagal yang kronis. Ketika seseorang tidak mencapai standar yang terlalu tinggi, ia merasa tidak berharga atau gagal.  

4. Kurangnya Pemahaman Diri

Orang yang kurang mengenal diri sendiri cenderung lebih mudah dipengaruhi oleh ekspektasi eksternal. Carl Rogers (1951), dalam teori Self-Concept, menekankan pentingnya keselarasan antara self-image, ideal self, dan realitas. Ketidaksesuaian antara ketiga elemen ini dapat menyebabkan konflik internal dan rendahnya penerimaan diri.  

 5. Tekanan Budaya dan Lingkungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun