Beberapa tahun kemudian, Nadia dan Abraham menikah dalam sebuah upacara sederhana yang dihadiri oleh perwakilan dari kedua komunitas. Meski masih ada bisikan-bisikan skeptis, kebahagiaan mereka memberikan inspirasi bagi banyak orang.
Kota kecil itu perlahan berubah. Masyarakat mulai belajar untuk hidup berdampingan dalam harmoni, menerima bahwa perbedaan adalah kekuatan. Cinta Nadia dan Abraham menjadi bukti bahwa dialog dan pemahaman bisa mengatasi prasangka, menjembatani jurang yang selama ini memisahkan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H