Mohon tunggu...
Divara Azzahra De Larezi
Divara Azzahra De Larezi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hub. Internasional

Menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Pesona dan Budaya Pulau Binongko: Kolaborasi PMM UMM

29 Agustus 2024   00:30 Diperbarui: 29 Agustus 2024   00:31 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman budaya, bahasa dan pesona alamnya yang melimpah. Dikenal sebagai negara maritim terdapat kurang lebih 18 ribu pulau di Indonesia. Pesona alam yang ditawarkan oleh Indonesia sangatlah banyak dalam sektor darat maupun laut. 

Banyak sekali turis asing yang mengunjungi Indonesia untuk menikmati keramahan dan wisata yang ada di Indonesia. Destinasi favorit yang sering dikunjungi adalah pulau Bali, hal ini karena nama Bali sendiri sudah sangat dikenal mancanegara. Jika kita melihat banyak sekali destinasi wisata laut yang ada di Indonesia seperti di pulau NTT, pulau Papua dan Pulau Sulawesi. 

Pulau Sulawesi  yang memiliki bentuk menyerupai huruf K ini menyimpan berbagai wisata laut maupun air yang tersembunyi. Wakatobi merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara dikenal sebagai surga terumbu karang karena memiliki lebih dari 200 jenis terumbu karang yang ada di Dunia. Selain itu Wakatobi memiliki keunikannya karena dibagi menjadi empat pulau. Wanci, Kaledupa, Tomia dan Binongko yang merupakan pulau-pulau di Kabupaten Wakatobi. 

Keempat pulau tersebut memiliki keragaman dan ciri khasnya. Wanci dikenal sebagai pusat kota, Kaledupa dikenal dengan tariannya, Tomia dikenal sebagai kota wisata dan Binongko dikenal sebagai pandai besi. Pada kesempatan ini mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melakukan program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di pulau Binongko. PMM kelompok 68 gelombang 4 di bawah asuhan Drs. Amir Syarifuddin, MP. memiliki beberapa program kerja, salah satunya adalah promosi pariwisata dan budaya.

Pulau Binongko yang dikenal sebagai pulau pandai besi ternyata menyimpan banyak sekali warisan budaya dan destinasi wisata. Keragaman masyarakatnya juga sangat unik karena setiap adzan berkumandang maka kegiatan beraktifitas akan berhenti sejenak untuk beristirahat kemudian dilanjutkan kembali setelah 1 jam. Selain itu masyarakatnya sangat ramah dan menerima kedatangan turis domestik maupun mancanegara.

PMM kelompok 68 gelombang 4 dalam menelusuri pulau Binongko menemukan banyak sekali destinasi wisata yang masih tersembunyi dan perlu dijadikan perhatian pemerintah lokal untuk dapat dikenal lebih luas. Destinasi wisata tersebut yaitu Taman batu mercusuar, Pantai One Melangka, Pantai Palahidu, Kampung pandai besi dan Topa Labago. Selain destinasinya, terdapat budaya yang masih sangat terjaga di pulau Binongko yaitu masih banyak pengrajin kain tenun dan parang aktif yang menggunakan metode tradisional. Biasanya dua pengrajin tersebut diisi oleh ibu-ibu dan bapak-bapak yang berada di pulau Binongko.

Destinasi wisata Taman batu dengan menggunakan pakaian khas Buton kelas Bangsawan/dok. pri
Destinasi wisata Taman batu dengan menggunakan pakaian khas Buton kelas Bangsawan/dok. pri

Upaya dalam mengenalkan budaya dan pariwisata yang berada di pulau Binongko PMM kelompok 68 gelombang 4 melakukan pengambilan video yang dapat di akses media sosial pmm.68_wakatobi (tiktok). Melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan harapannya pulau Binongko dapat menjadi pilihan destinasi wisata bagi turis domestik maupun mancanegara. Kemudian pemerintah setempat dapat lebih memperhatikan dan menjadikan prioritas destinasi wisata untuk dikembangkan. Selain itu masyarakat setempat diberdayakan dalam mengelola potensi-potensi yang berada di pulau Binongko.

Destinasi wisata Taman batu dengan menggunakan pakaian khas Buton kelas Masyarakat/dok. pri
Destinasi wisata Taman batu dengan menggunakan pakaian khas Buton kelas Masyarakat/dok. pri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun