Pengindraan Jauh : Analisis Citra Satelit di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur

Nama : Diva Putri Prathama
Nim     : 2410416320032
Kelas : C
Dosen : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.
Prodi : GEOGRAFI
Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas : Lambung Mangkurat

A. Pendahuluan

Citra adalah gambaran atau foto kondisi kenampakan permukaan bumi yang merupakan hasil dari penginderaan dari spektrum elektromagnetik. Hasil gambar tersebut akan ditampilkan pada layar atau bahkan mungkin bisa saja untuk dicetak.

B. TUJUAN

Tujuan utama dari memperkenalkan unsur interpretasi melalui simulasi, khususnya warna/rona, adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang bagaimana warna dapat mempengaruhi suasana dan emosi dalam karya seni. Dengan menggunakan simulasi, siswa dapat bereksperimen dengan berbagai kombinasi warna, belajar tentang teori warna, serta memahami bagaimana warna primer dan sekunder berinteraksi. Hal ini akan membantu mereka dalam menciptakan karya yang lebih ekspresif dan komunikatif.

Selanjutnya, pengenalan tekstur bertujuan untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya elemen ini dalam memberikan dimensi dan kedalaman pada karya seni. Melalui simulasi, siswa dapat mencoba berbagai jenis tekstur, baik yang halus maupun kasar, serta memahami cara tekstur dapat mempengaruhi persepsi visual. Pengalaman langsung dalam simulasi ini akan memungkinkan mereka untuk lebih menghargai dan menerapkan tekstur secara efektif dalam karya mereka.

Terakhir, tujuan pengenalan pola adalah untuk membantu siswa memahami bagaimana pola dapat digunakan dalam desain dan komposisi. Dengan simulasi, siswa dapat menciptakan pola repetitif dan mengeksplorasi bagaimana pola tersebut dapat menarik perhatian dan menciptakan ritme dalam karya seni. Pengenalan ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mengintegrasikan unsur-unsur ini dalam proyek seni mereka, meningkatkan kreativitas dan keterampilan analitis mereka dalam proses mencipta.

C.  BAHAN

• Hasil Framing
• perlengkapan simulasi
• tabel isian
• alat tulis

D. DASAR TEORI SINGKAT

Penginderaan jauh merupakan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang objek atau area dari jarak jauh menggunakan sensor yang terpasang pada satelit atau pesawat terbang. Di Penajam Paser Utara, yang merupakan daerah dengan berbagai potensi sumber daya alam, penginderaan jauh dapat membantu dalam pemantauan dan pengelolaan sumber daya ini secara efisien. Citra yang dihasilkan memberikan representasi visual dari kondisi geografis dan lingkungan, memungkinkan analisis yang lebih mendalam terhadap perubahan lahan, penggunaan tanah, dan dampak lingkungan.

Citra penginderaan jauh yang diperoleh dari Penajam Paser Utara dapat berupa citra multispektral yang menangkap data dalam beberapa pita spektrum. Dengan menggunakan berbagai pita ini, analisis dapat dilakukan untuk mengidentifikasi vegetasi, tutupan lahan, dan kondisi tanah. Citra ini sangat berguna dalam pertanian, pemantauan hutan, dan perencanaan tata ruang, membantu pihak berwenang dalam membuat keputusan yang berbasis data.

Dalam pengolahan citra, beberapa teknik pemrosesan dan analisis dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas data dan menginterpretasikan informasi yang terkandung di dalamnya. Metode seperti klasifikasi citra, di mana area tertentu diidentifikasi berdasarkan karakteristik spektral, sangat penting untuk memahami penggunaan lahan dan perubahan lingkungan di Penajam Paser Utara. Selain itu, analisis temporal memungkinkan pemantauan perubahan dari waktu ke waktu, sehingga dapat mendeteksi dampak dari aktivitas manusia dan faktor alam.

Namun, penggunaan penginderaan jauh di Penajam Paser Utara juga memiliki tantangan. Kualitas citra dapat dipengaruhi oleh faktor cuaca, seperti awan dan kabut, yang dapat menghambat pengamatan. Selain itu, interpretasi citra memerlukan keahlian khusus untuk memastikan akurasi dan relevansi informasi yang diperoleh. Meskipun demikian, dengan kemajuan teknologi dan metode analisis yang semakin baik, penginderaan jauh tetap menjadi alat yang sangat berharga dalam pengelolaan sumber daya alam dan perencanaan wilayah di Penajam Paser Utara.

E. LANGKAH KERJA

 

1. Citra Satelit VIIRS NOAA-20

Citra satelit VIIRS (Visible Infrared Imaging Radiometer Suite) dari satelit NOAA-20 adalah data penginderaan jauh yang digunakan untuk mengamati permukaan Bumi. NOAA-20 adalah satelit yang diluncurkan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dan merupakan bagian dari program Suomi National Polar-orbiting Partnership (Suomi NPP). Citra ini memberikan informasi yang sangat berharga dalam berbagai aplikasi, termasuk pemantauan lingkungan, pertanian, dan kebencanaan.

• Pembahasan Citra Satelit VIIRS NOAA-20 di Penajam Paser Utara, Kaltim

Citra satelit VIIRS NOAA-20 Corrected memberikan wawasan yang berharga untuk pemantauan lingkungan di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Dengan kemampuan resolusi tinggi dan pengambilan data multispektral, citra ini memungkinkan analisis mendalam terhadap perubahan penggunaan lahan, seperti konversi hutan menjadi lahan pertanian atau pemukiman. Selain itu, VIIRS dapat mendeteksi kebakaran hutan dan memantau kesehatan vegetasi melalui indeks vegetasi, seperti NDVI. Pengamatan ini sangat penting untuk pengelolaan sumber daya alam dan mitigasi risiko bencana, terutama di daerah yang rentan terhadap perubahan iklim dan aktivitas manusia. Dengan akses data yang relatif cepat dan gratis, citra ini menjadi alat yang efektif bagi peneliti dan pengambil keputusan dalam merencanakan strategi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Citra satelit VIIRS NOAA-20 dapat digunakan untuk berbagai analisis di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Beberapa aplikasi utamanya meliputi:

• Pemantauan Perubahan Lahan: Citra ini dapat membantu dalam mendeteksi perubahan penggunaan lahan, seperti deforestasi atau konversi lahan menjadi lahan pertanian.
• Monitoring Kebakaran Hutan: VIIRS memiliki kemampuan untuk mendeteksi titik panas, sehingga dapat digunakan untuk memantau kebakaran hutan yang sering terjadi di Kalimantan.
• Analisis Kualitas Udara: Data dari VIIRS dapat digunakan untuk mengamati polusi udara dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.
• Pengamatan Cuaca dan Iklim: Citra ini juga berguna dalam studi cuaca dan iklim, termasuk pemantauan awan, suhu permukaan laut, dan fenomena iklim lainnya.

Kelebihan Citra Satelit VIIRS NOAA-20 :

1. Resolusi Tinggi: VIIRS menyediakan citra dengan resolusi tinggi, memungkinkan detail yang lebih baik dalam analisis lahan dan lingkungan.
2. Multispektral: Mampu menangkap data dalam berbagai panjang gelombang, yang berguna untuk berbagai aplikasi, mulai dari pengamatan vegetasi hingga pemantauan air.
3. Pengamatan Siang dan Malam: Teknologi VIIRS memungkinkan pengamatan pada malam hari, memberikan data yang berharga ketika pengamatan siang tidak memungkinkan.
4. Ketersediaan Data Real-time: Data dapat diakses secara relatif cepat, memungkinkan respons cepat terhadap kejadian seperti kebakaran hutan atau bencana alam.

Kekurangan Citra Satelit VIIRS NOAA-20 :

1. Keterbatasan Awan: Citra dapat terpengaruh oleh awan, yang dapat menghalangi pengamatan permukaan Bumi.
2. Biaya Akses Data: Meskipun sejumlah data tersedia secara gratis, akses ke beberapa dataset mungkin memerlukan biaya.
3. Pengolahan Data yang Rumit: Analisis data memerlukan pemahaman teknis dan perangkat lunak khusus, sehingga bisa menjadi tantangan bagi pengguna non-teknis.
4. Keterbatasan Temporal: Meskipun menyediakan data yang sering, frekuensi pengambilan citra dapat dipengaruhi oleh orbit satelit dan kondisi atmosfer.

Tabel Anaalisis Interpretasi (Sumber : Diva Putri Prathama)

Kesimpulan

Citra satelit VIIRS NOAA-20 menawarkan banyak potensi dalam pemantauan dan analisis lingkungan di Penajam Paser Utara, Kaltim. Dengan kelebihan yang dimilikinya, citra ini dapat digunakan untuk mendukung berbagai kebijakan dan penelitian. Namun, penggunaannya juga harus mempertimbangkan kekurangan yang ada agar dapat memaksimalkan manfaat dari teknologi penginderaan jauh ini.

2. Citra Satelit Landsat

Citra satelit Landsat adalah data penginderaan jauh yang dihasilkan oleh program satelit Landsat, yang diluncurkan oleh NASA dan USGS (United States Geological Survey). Program ini dimulai pada tahun 1972 dan telah meluncurkan berbagai generasi satelit dengan tujuan untuk memantau dan mengamati perubahan permukaan Bumi. Citra Landsat memiliki resolusi spasial yang bervariasi, dan mencakup berbagai panjang gelombang, memungkinkan pengamatan detail lahan, vegetasi, air, dan fenomena lingkungan lainnya.

Sumber : earthexplorer.usgs.gov

• Pembahasan Citra Satelit Landsat di Penajam Paser Utara, Kaltim

Citra Landsat di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sangat penting untuk pemantauan dan pengelolaan sumber daya alam serta analisis perubahan lingkungan. Dengan data yang dihasilkan selama lebih dari 50 tahun, Landsat memungkinkan pemantauan historis dan identifikasi tren penggunaan lahan, seperti pergeseran dari hutan ke lahan pertanian atau urbanisasi. Resolusi spasial yang mencapai 30 meter memungkinkan analisis detail terhadap tutupan vegetasi, kualitas air, dan pola penggunaan lahan. Selain itu, citra Landsat juga bermanfaat dalam mendeteksi dampak kebakaran hutan dan perubahan iklim di wilayah ini. Akses gratis ke data ini memberikan peluang bagi peneliti dan pengambil kebijakan untuk merancang strategi yang lebih efektif dalam pengelolaan lingkungan dan mitigasi risiko bencana, serta mendukung keberlanjutan ekosistem lokal.

 

Citra satelit Landsat dapat digunakan untuk berbagai analisis di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Beberapa aplikasi utamanya meliputi:

• Pemantauan Perubahan Lahan: Citra Landsat sangat berguna untuk mengamati perubahan penggunaan lahan dari waktu ke waktu, seperti pergeseran dari lahan hutan menjadi lahan pertanian.
• Analisis Vegetasi: Dengan data multispektral, citra ini dapat digunakan untuk menganalisis kesehatan vegetasi, mendeteksi stres tanaman, dan memetakan tutupan vegetasi.
• Pemantauan Sumber Daya Air: Citra Landsat dapat membantu dalam memantau sumber daya air, termasuk kualitas dan kuantitas air di sungai dan danau.
• Pemetaan dan Mitigasi Bencana: Data ini berguna untuk pemetaan area rawan bencana, seperti banjir dan kebakaran hutan, serta untuk mendukung upaya mitigasi.

Kelebihan Citra Satelit Landsat :

1. Resolusi Spasial yang Baik: Landsat menyediakan citra dengan resolusi yang cukup tinggi (30 meter), memungkinkan analisis yang detail.
2. Data Historis yang Luas: Program Landsat telah menghasilkan data selama lebih dari 50 tahun, memberikan rekaman waktu yang berharga untuk analisis perubahan lingkungan.
3. Aksesibilitas Data: Citra Landsat tersedia secara gratis dan dapat diakses melalui berbagai platform, seperti EarthExplorer dan GloVis.
4. Multispektral dan Multitemporal: Kemampuan untuk menangkap data dalam berbagai spektrum dan waktu memungkinkan analisis yang mendalam terkait dinamika lingkungan.

 

Kekurangan Citra Satelit Landsat :

1. Keterbatasan Resolusi: Meskipun 30 meter dianggap baik, untuk beberapa aplikasi yang memerlukan detail lebih tinggi, seperti pemantauan perkotaan, resolusi ini mungkin tidak cukup.
2. Pengaruh Awan: Citra dapat terhalang oleh awan, yang dapat mengurangi kualitas dan kelengkapan data.
3. Keterbatasan Temporal: Frekuensi pengambilan citra tergantung pada orbit satelit dan kondisi cuaca, sehingga tidak selalu tersedia untuk setiap waktu yang diinginkan.
4. Analisis yang Rumit: Pengolahan dan analisis data memerlukan perangkat lunak dan pemahaman teknis, yang dapat menjadi hambatan bagi pengguna awam.

Tabel Anaalisis Interpretasi (Sumber : Diva Putri Prathama)

Kesimpulan

Citra satelit Landsat merupakan alat yang sangat berguna untuk pemantauan dan analisis lingkungan di Penajam Paser Utara, Kaltim. Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki, citra ini dapat mendukung penelitian dan kebijakan terkait pengelolaan sumber daya alam dan mitigasi bencana. Namun, pengguna juga perlu mempertimbangkan kekurangan yang ada agar dapat memaksimalkan manfaat dari data penginderaan jauh ini.

2. Citra Satelit Sentinel-2

Citra satelit Sentinel-2 adalah data penginderaan jauh yang dihasilkan oleh satelit Sentinel-2, yang merupakan bagian dari program Copernicus yang dikelola oleh Badan Antariksa Eropa (ESA). Sentinel-2 diluncurkan untuk mendukung pemantauan lingkungan, manajemen sumber daya alam, dan respons terhadap bencana. Satelit ini dilengkapi dengan sensor multispektral yang memberikan citra dengan resolusi tinggi dan cakupan wilayah yang luas.

Sumber : dataspace.copernicus.eu

• Pembahasan Citra Satelit Sentinel-2 di Penajam Paser Utara, Kaltim

Citra Sentinel-2 di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memainkan peran krusial dalam pemantauan lingkungan dan manajemen sumber daya alam. Dengan resolusi tinggi hingga 10 meter dan 13 band spektral, Sentinel-2 memungkinkan analisis yang mendalam mengenai kondisi vegetasi, kualitas air, dan perubahan penggunaan lahan. Data yang diperoleh secara reguler setiap 5 hari memberikan informasi terkini tentang pertumbuhan tanaman, serta membantu dalam mendeteksi kebakaran hutan dan dampak perubahan iklim. Citra ini juga berguna untuk pemetaan tutupan lahan, memberikan wawasan tentang konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian atau pemukiman. Akses gratis ke data Sentinel-2 memudahkan peneliti dan pengambil keputusan untuk mengembangkan strategi pengelolaan yang berkelanjutan, mendukung upaya konservasi, dan merespons tantangan lingkungan di wilayah tersebut.

Citra satelit Sentinel-2 sangat berguna untuk berbagai aplikasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, antara lain:

• Pemantauan Pertanian: Sentinel-2 dapat digunakan untuk memantau pertumbuhan tanaman, menentukan kesehatan vegetasi, dan mengoptimalkan penggunaan air dan pupuk.
• Analisis Kualitas Air: Citra ini dapat membantu dalam mengevaluasi kualitas air di sungai dan danau, serta mendeteksi polusi.
• Pemetaan Tutupan Lahan: Sentinel-2 sangat efektif untuk pemetaan tutupan lahan dan perubahan penggunaan lahan, seperti konversi hutan menjadi lahan pertanian atau pemukiman.
• Pemantauan Kebakaran Hutan: Data dari Sentinel-2 memungkinkan deteksi kebakaran hutan dan dampaknya terhadap lingkungan.

Kelebihan Citra Satelit Sentinel-2 :

1. Resolusi Tinggi: Sentinel-2 menyediakan citra dengan resolusi spasial hingga 10 meter, memungkinkan analisis yang lebih detail.
2. Multispektral: Dengan 13 band spektrum yang berbeda, citra ini sangat berguna untuk berbagai aplikasi, termasuk pemantauan vegetasi, analisis air, dan studi mineral.
3. Frekuensi Pengambilan Data Tinggi: Sentinel-2 memiliki kemampuan untuk merekam citra setiap 5 hari di lokasi yang sama, memberikan data yang lebih sering untuk analisis temporal.
4. Akses Gratis: Data dari Sentinel-2 tersedia secara gratis dan dapat diakses melalui platform seperti Copernicus Open Access Hub, sehingga memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi.

Kekurangan Citra Satelit Sentinel-2 :

1. Pengaruh Awan: Seperti banyak citra satelit lainnya, citra Sentinel-2 dapat terhalang oleh awan, yang dapat mengurangi kualitas data.
2. Keterbatasan dalam Pencitraan Malam Hari: Sentinel-2 tidak dapat mengambil citra pada malam hari, yang membatasi kemampuannya dalam memantau fenomena yang terjadi setelah gelap.
3. Kompleksitas Pengolahan Data: Meskipun data tersedia secara gratis, analisis dan pengolahan data memerlukan perangkat lunak khusus dan pengetahuan teknis.
4. Keterbatasan pada Area Tertentu: Di daerah dengan banyak vegetasi yang rapat, analisis dapat menjadi lebih kompleks dan memerlukan teknik tambahan untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Tabel Anaalisis Interpretasi (Sumber : Diva Putri Prathama)

Kesimpulan

Citra satelit Sentinel-2 menawarkan banyak potensi untuk pemantauan dan analisis lingkungan di Penajam Paser Utara, Kaltim. Dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya, citra ini dapat digunakan untuk mendukung penelitian dan manajemen sumber daya alam. Namun, pengguna juga perlu mempertimbangkan kekurangan yang ada untuk memaksimalkan manfaat dari data penginderaan jauh ini.