Mohon tunggu...
Divany Putri
Divany Putri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dari Bawah ke Atas

23 September 2017   22:22 Diperbarui: 23 September 2017   23:13 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum sendiri, flap procedures biasanya digunakan untuk rekonstruksi atau sebagai cara mencangkokan implan alami kepada pasien dengan menggunakan jaringannya sendiri. Tapi hal ini bukan berarti flap procedures tak memiliki efek samping, apapun jenis metodenya atau daerah pengambilannya, terutama pada daerah yang menjadi resipien implan jaringan. Pertama, implan dari flap procedures sendiri sebenarnya bersifat semi-permanen. Kedua, kemungkinan terjadinya komplikasi bukanlah hal yang tidak mungkin. Rasa tidak nyaman akibat rasa ngilu atau mati rasa, bahkan rasa sakit yang cukup terasa, juga kerap terjadi sesudah operasi, terutama di bagian wajah. Benjolan atau pembengkakan pun bisa muncul. 

Facial implants atau implant wajah sendiri memiliki beberapa kemungkinan komplikasi yang cukup parah, beberapa di antaranya ialah: reaksi alergi terhadap anestesi, pendarahan, infeksi, pembekuan darah yang dapat berakibat pada komplikasi kardiovaskular fatal seperti serangan jantung atau stroke, kesulitan berbicara atau tersenyum selama beberapa minggu, dan lain-lain. Bahkan salah satu efek samping yang dapat terjadi adalah pergeseran implan yang memerlukan operasi lagi. Perlu diketahui juga, bahwa ada kemungkinan bahwa hasil implan dapat tidak sesuai dengan keinginan. Hal ini berlaku pada bagian tubuh manapun.

Beberapa komplikasi tentu dapat diupayakan agar kemungkinan terjadinya seminim mungkin. Salah satu caranya adalah dengan menghindari trauma langsung pada daerah resipien yang baru menerima cangkokan. Trauma dapat diperoleh melalui hal sederhana seperti menggosok bagian tersebut. Proses penyembuhan dari prosedur ini sendiri terbilang cukup cepat biasanya, namun hal ini bukan berarti pasien dapat tidak mengacuhkan dokter. Tetap ikuti semua instruksi untuk merawat luka setelah operasi dan laporkan apabila terjadi hal-hal yang tak wajar pada daerah resipien, seperti misalnya pendarahan atau rasa sakit berlebihan. Namun, tetap saja hal yang terbaik adalah untuk menghindari komplikasi. Jadi, berkonsultasilah sebaik mungkin dengan dokter bedah yang akan menjalankan operasi. Komunikasikan tentang riwayat kesehatan, konsumsi obat dan vitamin sekecil apapun itu, dan jalankan pengecekan kesehatan sebelum menjalankan operasi.

Jadi, kembali ke pertanyaan semula: apakah jaringan pada pantat merupakan jaringan yang cocok untuk operasi plastik wajah?

Jawabannya ialah, iya, jika dibandingkan dengan jaringan-jaringan lainnya. Seperti yang sudah dijabarkan, terdapat berbagai macam prosedur flap, dan GAPflap dapat dikatakan sebagai yang paling tidak beresiko karena berbagai alasan.

Pertama, melihat dari bagian jaringan yang diambil, GAP flap mengambil jaringan dari bokong, namun tidak mengambil jaringan otot. Hal ini berarti bahwa metode ini tidak akan mengakibatkan pelemahan di bagian bawah tubuh dan hanya akan membuat ukuran pantat mengecil. Dibandingkan dengan metode lain yang berakibat pelemahan di bagian terentu, benjolan, hernia, dan gangguan penyembuhan, maka dapat dikatan bahwa GAP flap terbilang paling aman. Apalagi bokong sendiri tidak menjaga organ vital, berbeda dengan jaringan-jaringan di torso yang menjaga organ-organ seperti jantung, paru-paru, usus, dan lain-lain.

Kedua, pada kebanyakan orang, bokong atau pantat cendeurng menjadi bagian paling berisi, sekurus apapun mereka. Hal ini tentu tidak berlaku pada bagian perut atau paha yang cenderung jaringannya sangat bergantung pada kurus atau gemuknya tubuh seseorang. Contoh saja, tubuh orang yang kurus cendeurng memiliki perut yang terbilang rata, yang artinya memiliki sedikit jaringan, sehingga tidak cocok untuk diambil. Sementara itu, pantat dibilang memiliki cuckup banyak jaringan, terutama jaringan lemak. Jika seandainya operasi plastik di wajah dilakukan untuk menghilangkan cacat akibat kecelakaan (seperti hancurnya jaringan di pipi) maka jaringan di pantat dapat diambil dan masih ada cukup banyak jaringan untuk membentuk pantat. Pantat dapat dikatakan memiliki cukup banyak jaringan, sehingga efek berkelanjutannya tdiak akan sefatal jika jaringan paha dalam atau perut yang diambil.

Jadi, dapat dikatakan bahwa jaringan pantat tidak hanya paling cocok untuk operasi plastik bermetode flap procedures sebab ia memiliki banyak jaringan yang bisa diambil. Terutama jaringan lemak. Karena banyaknya jaringan ini pula maka jaringan otot pada pantat dapat dibiarkan dan tidak diambil, yang alhasil menghindarkan pelemahan otot pada pasien. Tidak hanya itu, metode yang digunakan, yaitu GAP flap dapat dikatakan beresiko paling minim jika dibandingkan dengan 4 metode lain yang kerap digunakan. Efek samping dan komplikasi yang mungkin terjadi setelah operasi flap procedures sudah cukup buruk, sehingga memilih metode dengan kosekuensi paling minim adalah pilihan yang terbaik. Jaringan dari pantat sendiri adalah jaringan alami, bukan jaringan sintesis untuk implant buatan, jadi hal ini tentu akan tampak lebih natural dan menguntungkan bagi pasien.

Dengan alasan-alasan tersebut, jaringan pada pantat menjadi jaringan yang paling cocok digunakan untuk operasi plastik. Baik untuk wajah ataupun bagian tubuh lainnya, seperti payudara.

Sekian dari saya. Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya sekira terdapat kesalahan yang kurang berkenan dalam bentuk apapun. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun