Para pengajar harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai dalam pengajaran sastra yang dinilai efektif. Kurikulum tersebut harus ditata sedemikian rupa sehingga karya-karya sastra yang akan diajarkan kepada para murid sesuai dan relevan dengan kehidupan mereka serta perkembangan zaman.Â
Pengklasifikasian karya-karya sastra yang telah masuk kurikulum pendidikan di Indonesia telah dilakukan oleh pemerintah sebagaimana yang tertera pada situs Sistem Informasi Perbukuan Indonesia. Di dalam situs tersebut, selain berisi informasi mengenai program sastra masuk kurikulum juga terdapat berbagai rekomendasi buku untuk para pelajar mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.Â
Pada waktu esai ini dibuat, buku-buku yang tersedia hanyalah yang diperuntukkan bagi jenjang SD karena rekomendasi buku untuk SMP dan SMA sedang dilakukan proses peninjauan kembali. Rekomendasi buku tingkat SD terdiri atas 35 buku yang tidak semuanya dapat diakses karena juga masih dalam proses peninjauan kembali.Â
Ketika mengakses rekomendasi buku, di dalamnya terdapat informasi seputar mengapa buku-buku tersebut dipilih sebagai bahan ajar dalam program sastra masuk kurikulum. Terdapat dua sub-bab dalam informasi tersebut, yakni "Mengapa Buku ini Perlu Diajarkan dalam Kelas" dan "Bagaimana Cara Menggunakan Buku Ini?".Â
Pada bagian pertama, informasi yang dipaparkan seputar rangkuman buku disertai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Selain itu, terdapat pula deskripsi mengenai relevansi buku yang diakses dengan mata pelajaran di sekolah. Pada bagian kedua berisi tentang tata cara menggunakan rekomendasi buku sebagai bahan ajar yang juga mempermudah para pengajar dalam menyampaikan materi terkait karya tersebut.
Berdasarkan hasil observasi dari kelima rekomendasi buku SD yang kemudian dikaitkan dengan nilai-nilai pada sastra anak, kesesuaian antara buku-buku tersebut pada umur jenjang SD dinilai belum maksimal. Hal ini dikarenakan pada kelima buku tersebut tidak semuanya dianggap cocok untuk diberikan kepada anak-anak di tingkat SD.Â
Salah satunya adalah novel Komponis Kecil karya Soesilo Toer yang dinilai terlalu 'berat' dan mengandung beberapa nilai yang dianggap dewasa dan belum pantas diberikan kepada anak SD. Sedangkan untuk empat karya lainnya masih mengandung nilai-nilai aman yang terkandung dalam sastra anak. Kopral Jono karya Agnes Bemoe dianggap pantas diberikan kepada murid SD dikarenakan pemeran utamanya merupakan anak remaja berusia 11 tahun.Â
Novel tersebut juga tergolong ringan karena konflik di dalamnya melibatkan genre misteri sehingga dianggap dapat memicu penasaran para murid dalam penyelesaian masalah. Pada Si Dul Anak Jakarta karya Aman Datuk Madjoindo, para murid akan dikenalkan dengan salah satu karya fenomenal yang telah diadaptasi ke dalam format sinetron dan film. Mereka diharapkan akan memahami ragam budaya dan etnis pada novel ini yang kemudian dapat dikaitkan dengan pembelajaran ilmu pengetahuan alam dan sosial.
Dua karya berikutnya bukan merupakan novel seperti ketiga karya yang telah disebutkan di atas. Pada karya keempat berjudul Resep Membuat Jagat Raya karya Abinaya Ghina Jamela merupakan buku berisi puisi-puisi yang diperuntukkan bagi anak-anak berusia 7-10 tahun. Hal tersebut didukung oleh informasi mengenai sang pengarang yang menerbitkan karya itu ketika dirinya masih di bangku SD.Â
Buku puisi Resep Membuat Jagat Raya memiliki nilai-nilai yang lebih relevan bagi anak-anak di jenjang SD karena buku tersebut dapat menjelaskan secara detail apa yang sedang dirasakan para murid ketika menghadapi lingkungan di jenjang tersebut. Rekomendasi terakhir untuk anak jenjang SD yakni Punu Nange: Ceritera dari So'a Flores yang merupakan karya sastra bergenre cerita rakyat. Buku ini berisi 32 cerita turun-menurun tentang adat dan kebiasaan masyarakat So'a Flores.Â
Menurut deskripsi pada situs SIBI, buku ini telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia sehingga dapat dipahami oleh masyarakat luas mulai dari anak-anak hingga dewasa. Bagi anak SD, karya tersebut dapat membantu mereka dalam proses pengenalan keberagaman budaya wilayah lain di Indonesia khususnya Flores.