Selain melakukan upaya pencegahan stunting yang berbentuk sosialisasi, mahasiswa BBK 3 UNAIR juga melakukan controlling tinggi badan, berat badan, lingkar lengan, dan lingkar kepala pada empat anak yang terindikasi stunting di Desa Sedapurklagen. Program controlling ini dilakukan secara door-to-door ke rumah masing-masing anak stunting. Setelah melakukan controlling, mahasiswa BBK 3 UNAIR juga melakukan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada empat anak yang terindikasi stunting. PMT yang diberikan berupa makanan 4 sehat 5 sempurna yang kaya akan gizi, khususnya protein yang dibutuhkan oleh anak-anak dengan kondisi stunting.
Saat program kerja sosialisasi "Cegah Stunting pada Calon Buah Hati" berjalan, antusiasme masyarakat sangat terasa dari awal hingga akhir acara, mulai dari banyaknya peserta yang menghadiri sosialisasi tersebut, sesi penyampaian materi yang disimak dengan serius, hingga berbagai pertanyaan yang dilontarkan terkait stunting. Hal ini selaras dengan program kerja "Controlling Anak Stunting" yang turut mendapat umpan balik positif dari orang tua pengidap stunting. Pengontrolan tumbuh kembang anak dan pemberian PMT tentunya sangat membantu mereka untuk lebih peduli dengan kondisi kesehatan dan asupan gizi yang masuk ke tubuh sang anak.
Dengan diadakannya dua program kerja di bidang kesehatan yang berfokus pada stunting, mahasiswa BBK 3 UNAIR berharap angka stunting di Kabupaten Gresik, khususnya Desa Sedapurklagen dapat semakin menurun, serta program sosialisasi "Cegah Stunting pada Calon Buah Hati" maupun "Controlling Anak Stunting" dapat dijadikan program rutin desa yang terus dijalankan oleh bidan, kader PKK, dan masyarakat setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H