Daun yang telah dicacah kemudian dimasukkan ke dalam bata trawang dan dibiarkan selama dua bulan. Proses ini memungkinkan bahan organik terurai dengan baik.
4. Pengeringan
Setelah dua bulan, bahan yang sudah diolah dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Proses pengeringan ini penting untuk mengurangi kadar air dan mempersiapkan bahan untuk tahap berikutnya.
5. Pengayakan dan Pengemasan
Bahan yang sudah kering kemudian diayak untuk mendapatkan ukuran partikel yang seragam. Setelah itu, media tanam dikemas dengan rapi, siap untuk digunakan atau dijual.
Kolaborasi Inovatif antara KKN UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan SMPN 2 Ngamprah dalam pembuatan media tanam ini adalah contoh nyata bagaimana sinergi antara akademisi dan pendidikan dasar dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat. Dengan menggabungkan pengetahuan dan keahlian, proyek ini tidak hanya mendukung praktik pertanian berkelanjutan tetapi juga memperkuat komitmen terhadap lingkungan. Kami berharap bahwa proyek ini akan menjadi inspirasi bagi inisiatif serupa di masa depan, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Terima kasih telah mengikuti perjalanan kami dalam kolaborasi ini. Sampai jumpa di postingan berikutnya!
---
Semoga tulisan ini dapat membantu Anda dalam memposting blog yang informatif dan menarik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H