"Oh baik pak, terima kasih atas informasinya." jawab saya.
Kawasan wisata Kaliurang ini disebut sebagai wisata alam karena berada pada bukit Plawangan di lereng selatan dari Gunung Merapi. Ciri khas dari kawasan ini adalah Tugu Elang Jawa.Â
Elang Jawa merupakan salah satu hewan yang dilindungi dan semakin hari semakin langka. Selain Elang Jawa, hewan yang dilindungi di kawasan ini adalah kera ekor panjang, masyarakat lokal biasa menyebutnya monyet atau munyuk. Mereka senang melakukan aktivitas di sekitar manusia, makanya sering ada yang mengingatkan untuk berhati-hati ketika membawa makanan atau minuman karena mereka suka menarik barang yang kita bawa.Â
Disana terdapat banyak kios yang menjual makanan khas dari kawasan Kaliurang seperti jadah tempe, sate kelinci, dan sebagainya. Selain itu juga terdapat makanan sehari-hari seperti mie ayam, bakso, nasi goreng, dan masih banyak lagi. Karena belum sarapan, lalu kami memutuskan untuk pergi warung makan yang bernama Nggandok Resto yang terletak di ujung barat dari kios yang ada di atas. Harga yang terdapat pada setiap warung makan disana cukup terjangkau, apalagi kawasan tersebut merupakan sebuah destinasi wisata.Â
Pada saat itu saya memesan nasi goreng dan teh panas. Dan ternyata nasi gorengnya enak, padahal saya tidak berekspektasi lebih karena biasanya di tempat wisata yaa rasa dari sebuah makanan pasti ada yang kurang. Namun teh panas menjadi cepat dingin, karena pada saat itu hawanya cukup dingin.
Saat kami sedang makan, tiba-tiba seekor monyet datang dari atas genteng dan duduk di dekat kami. Memang tidak mengganggu, tapi saya dan teman-teman merasa takut karena merasa seperti ada yang mengawasi.Â
"Tenang saja mbak, monyetnya ngga bakal ganggu kalau ngga merasa terganggu." kata pemilik warung tersebut.Â
"Nggih Bu, terima kasih." sahut kami secara bersamaan.Â