Keputusan di Dewan Keamanan PBB sering kali dipengaruhi oleh kepentingan politik negara-negara besar. Misalnya, veto oleh Rusia dan China telah menghalangi upaya intervensi di Suriah meski terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang masif.
2.Ketidakpercayaan Negara Berkembang
Banyak negara berkembang merasa khawatir bahwa R2P dapat digunakan sebagai dalih untuk mencampuri urusan internal mereka. Kekhawatiran ini didasarkan pada pengalaman masa lalu, di mana intervensi sering kali membawa agenda tersembunyi.
3.Dampak Pasca Intervensi
Intervensi sering kali meninggalkan kekacauan politik dan sosial di negara yang diintervensi. Contoh yang menonjol adalah Libya, di mana intervensi militer pada 2011 berhasil menggulingkan rezim Gaddafi tetapi menyebabkan instabilitas yang berkepanjangan.
4.Ketiadaan Mekanisme Implementasi yang Kuat
R2P bergantung pada persetujuan politik di Dewan Keamanan PBB, yang sering kali tidak dapat bertindak secara cepat dan efektif.
Masa Depan R2P
Untuk menjadikan R2P lebih efektif, diperlukan langkah-langkah strategis, antara lain:
1.Reformasi Dewan Keamanan PBB
Mengurangi penggunaan hak veto dalam situasi kemanusiaan dapat membantu mencegah kebuntuan politik dan mempercepat respons internasional.