Mohon tunggu...
Diva Nanda Ayana
Diva Nanda Ayana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Tertarik dengan bidang kesehatan dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Climate Change: Upaya Mempertahankan Bumi

5 Juni 2022   22:55 Diperbarui: 6 Juni 2022   09:40 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan iklim menjadi salah satu tantangan bagi masyarakat global hingga waktu yang akan datang. Perubahan iklim sendiri disebabkan oleh emisi gas rumah kaca yang menyelimuti bumi dan menyebabkan pemanasan global. Aktivitas manusia menjadi salah satu faktor utama penyebab terjadinya perubahan iklim. Beberapa aktivitas yang menjadi faktor penyebab perubahan iklim adalah pembuatan energi, manufaktur barang, penggunaan transportasi, dan, produksi makanan. Aktivitas-aktivitas tersebut menghasilkan emisi global dari pembakaran bahan bakar. Selain itu, penebangan hutan juga menghasilkan emisi yang disebabkan oleh pelepasan karbon yang tersimpan dalam pohon yang ditebang.

Sebuah badan di bawah PBB yang menangani perubahan iklim, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), melaporkan bahwa dunia hanya akan aman  apabila kenaikan suhu di bumi tidak sampai 2 derajat celcius dibanding periode revolusi industri sampai 2100. Namun kenyataannya  pada tahun 2015, suhu di bumi telah meningkat 0,83 derajat celcius di atas suhu periode revolusi industri. Sementara itu para ilmuwan mengatakan tingkat emisi saat ini dapat menyebabkan kenaikan 3 derajat celcius pada akhir abad 21. Apabila tingkat emisi tidak dapat ditekan, kondisi ini tentunya akan sangat membahayakan generasi selanjutnya. 

Peningkatan suhu menjadi salah satu akibat yang akan manusia rasakan di masa depan. Hal ini akan menyebabkan berbagai penyakit terkait panas, kekeringan, kebakaran hutan semakin mudah terjadi dan mudah menyebar dengan cepat, peningkatan volume dan suhu laut, dan badai yang disebabkan gelombang panas. Selain itu, kondisi ini juga akan meningkatkan risiko kepunahan keanekaragaman hayati akibat dari kekeringan yang meningkatkan kerentanan ekosistem.

Terlebih lagi para ilmuwan iklim dari NASA menyebutkan bahwa tahun 2003 hingga 2021 menjadi tahun terpanas sejak pencatatan suhu pada tahun 1880. Pemanasan ini disebabkan oleh aktivitas manusia yang meningkatkan polusi dan gas rumah kaca ke atmosfer. Hal nyata yang sudah manusia rasakan saat ini adalah mencairnya es di kutub, naiknya permukaan air laut, musim tidak menentu, dan kebakaran hutan. Keadaan ini telah menunjukkan bahwa kondisi bumi menurun.

Untuk mencegah perubahan iklim, PBB menuliskan beberapa tindakan yang dapat dilakukan setiap orang sebagai upaya penanganan perubahan iklim. Tindakan pertama, yaitu hemat energi di rumah. Listrik sebagai sumber energi di rumah berasal dari batu bara, minyak, dan gas yang dapat menyumbang emisi karbon di atmosfer. Penghematan energi dapat dilakukan dengan menggunakan lampu LED, mematikan lampu di siang hari, menurunkan alat pemanas atau pendingin ruangan, dan lain sebagainya. Tindakan kedua, yaitu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transpotasi umum. Asap yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor turut menyumbang emisi gas. Tindakan ketiga, yaitu menggunakan kembali barang yang masih dapat digunakan atau mendaur ulang barang yang tidak terpakai. Banyak barang yang kita gunakan menyebabkan emisi karbon dalam proses produksinya. 

Tindakan keempat, yaitu mengubah sumber energi dengan menggunakan sumber energi terbarukan seperti angin atau matahari. Tindakan kelima, yaitu menggunakan produk ramah lingkungan. Contoh tindakan ini adalah dengan membeli makanan musiman dan memilih produk dari perusahaan yang yang bertanggung jawab dalam penggunaan sumber daya dan berkomitmen mengurangi emisi dan limbah gas mereka. Tindakan keenam, yaitu dengan tidak membuang banyak makanan. Sampah makanan yang dibuang dan kemudian membusuk akan menghasilkan gas metana yang dapat memperbanyak emisi karbon di atmosfer.

Kita juga dapat mengajak orang lain untuk melakukan tindakan-tindakan pencegahan perubahan iklim. Semakin banyak orang yang dapat melakukan tindakan-tindakan penanganan perubahan iklim, semakin bumi dapat terselamatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun