Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu kegiatan wajib bagi seorang mahasiswa sebagai syarat untuk menyelesaikan studi S1 nya. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari peran mahasiswa yaitu sebagai Social Control dan juga sebagai Agent of Change atau agen yang membawa ke perubahan yang lebih baik.Â
Pada tahun sebelumnya ketika Covid-19 sedang meradang, KKN dilaksanakan secara daring. Namun pada tahun 2023, KKN ini dilaksanakan secara luring. Salah satunya adalah kelompok KKN 1-3 Universitas Pendidikan Indonesia yang melaksanakan KKN secara luring di salah satu desa di Kabupaten Subang, yaitu Desa Wantilan. Desa Wantilan merupakan desa yang terletak di Kecamatan Cipeundeuy. Desa ini memiliki luas sebesar 949, 729 Ha dengan pembagian sebesar 258,787 Ha untuk luas pemukiman, 210 Ha untuk luas Pesawahan, 210 Ha untuk luas perkebunan, 70,742 Ha untuk luas pekarangan dan sebesar 47 Ha untuk luas perkantoran.
Kelompok 1-3 KKN UPI tahun ini turut serta dalam meningkatkan potensi tersebut. Seperti dalam bidang industri, kelompok KKN UPI sendiri membuat perencanaan mengenai agro-industri yang bertujuan menjadikan desa Wantilan ini sebagai destinasi wisata edukasi. Pada bidang ini kelompok KKN UPI memulainya dengan observasi di hari pertama, setelah itu mengidentifikasi masalah dan menyesuaikannya dengan potensi desa yang ada.Â
Dari kegiatan tersebut didapatkan beberapa hal seperti penentuan potensi yang dapat menjadi destinasi wisata edukasi. Pertama yaitu dalam bidang pertanian seperti cara mengolah padi sehingga menjadi beras, cara menanam tumbuhan-tumbuhan,wisata petik rambutan dan durian, cara membuat pupuk organik, dan cara budidaya maggot.
Kedua, potensi desa yang dapat menjadi bagian dari destinasi wisata edukasi adalah pada bidang Ekonomi seperti kegiatan home industry atau UMKM yang membuat kerajinan tangan atau makanan tradisional.
Ketiga, potensi desa yang dapat menjadi bagian dari destinasi wisata edukasi lainnya adalah pada bidang pendidikan. Kelompok KKN UPI dalam bidang ini membuat perencanaan pembangunan Taman Baca Masyarakat (TBM). Taman Baca Masyarakat tersebut direncanakan dibangun di surau yang sudah ada. Adapun rencana program yang ada dalam TBM sendiri dibedakan setiap jenjangnya. Seperti pada jenjang SD, rencana program yang akan dilaksanakan adalah kegiatan membaca bersama, sharing session, dan fun learning. Adapun untuk jenjang menengah yaitu SMP dan SMA, rencana program yang akan dilaksanakan adalah kegiatan membuat resensi buku baik dalam bentuk karya tulis atau pun digital, sehingga dalam jenjang ini pun rencana lainnya adalah diadakannya pelatihan membuat poster secara digital di Canva. Lebih jauh dari itu, pada jenjang menengah ini diharapkan dapat menciptakan seorang penulis buku. Oleh karena itulah kegiatan pelatihan menulis dan menerbitkan buku dijadikan program dalam TBM.
Meskipun terdapat rencana target per jenjang, TBM ini tetap dibuka untuk umum. Hal ini dikarenakan tujuan utama TBM yaitu meningkatkan minat baca masyarakat dalam setiap umur. Selain itu kelompok KKN UPI pun tidak hanya memfokuskan pada buku saja, akan tetapi terdapat pula beberapa kesenian dan permainan tradisional seperti enggrang, congklak, engklak dan permainan-permainan tradisional lainnya sebagai media ajar lainnya.
Melihat program yang telah direncanakan di TBM ini maka dirasa perlu adanya beberapa coordinator. Sehingga dalam perencanaan lainnya, kelompok KKN UPI pun membuat kualifikasi bagi seorang koordinator seperti ceria, berpengetahuan luas, adaptif, dan lain-lain.
Semua potensi desa yang direncanakan tersebut telah disusun dalam bentuk proposal dan juga sudah disampaikan kepada pihak desa. Adapun yang kelompok KKN UPI lakukan selain membuat perencanaan tersebut adalah memberi dukungan dengan mengadakan kerja sama membersihkan tempat yang akan dijadikan lokasi TBM, sosialisasi pada anak-anak di SD Wantilan pada hari ke-lima, memberikan barang-barang pendukung, memulai pembiasaan progam TBM yaitu dengan mengaji dan fun learning setiap hari Senin-Jumat pukul 14.00-16.00 WIB.
Dalam keberjalanannya, kami dibantu oleh perangkat-perangkat desa Wantilan seperti kepala desa sendiri yaitu bapak Komarudin, S.Pd., sekretaris desa, kepala RW, ibu-ibu PKK dan lain-lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H