Mohon tunggu...
diva khairunnisa
diva khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

into Sashio, musik dan Event

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Zat Berbahaya Narkoba bagi Anak Remaja

14 November 2024   11:34 Diperbarui: 14 November 2024   11:40 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. Istilah ini digunakan untuk merujuk pada berbagai jenis zat atau obat yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan perubahan dalam kesadaran, perilaku, emosi, serta fungsi tubuh. Penyalahgunaan narkoba dapat menimbulkan berbagai dampak buruk, baik secara fisik, psikologis, sosial, maupun hukum. Berikut adalah pengertian lengkap tentang narkoba berdasarkan komponen-komponen yang ada dalam istilah tersebut:

1. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau sintetis yang memiliki efek sedatif (menenangkan), analgesik (mengurangi rasa sakit), dan dapat menyebabkan ketergantungan fisik. Narkotika sering digunakan dalam pengobatan untuk meredakan rasa sakit, tetapi penyalahgunaannya dapat berbahaya. Beberapa jenis narkotika yang sering disalahgunakan adalah:

Opium dan turunannya, seperti heroin, morfin, dan kodein.

Kokain, meskipun berasal dari tanaman, juga termasuk dalam kategori narkotika karena memiliki efek stimulan yang kuat pada sistem saraf.

2. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat yang berpengaruh pada sistem saraf pusat dan dapat mengubah fungsi mental, perilaku, atau emosi. Zat ini digunakan dalam pengobatan untuk mengatasi gangguan mental atau psikologis, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan tidur, tetapi jika disalahgunakan bisa menyebabkan ketergantungan dan gangguan kesehatan mental. Jenis-jenis psikotropika yang sering disalahgunakan antara lain:

Amfetamin (termasuk ekstasi).

LSD (Lysergic acid diethylamide), jenis narkoba yang bersifat halusinogen.

Obat penenang atau obat tidur, seperti diazepam, alprazolam, dan lain-lain.

3. Zat Adiktif Lainnya

Selain narkotika dan psikotropika, ada juga zat lain yang dapat menyebabkan ketergantungan (adiksi) jika disalahgunakan. Zat-zat ini sering kali mudah diakses dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

Alkohol (minuman keras) yang dapat menyebabkan keracunan alkohol dan ketergantungan.

Rokok atau tembakau yang mengandung nikotin yang sangat adiktif.

Inhalan atau zat yang dihirup, seperti lem, bensin, atau zat pelarut yang mengandung bahan kimia berbahaya.

 Dari uraian diatas sudah jelas seberapa bahayanya narkoba bagi seluruhnya apalagi bagi anak anak remaja yang mungkin bisa saja sudah bisa mengakses narkoba karena pergaulan dan mudahnya akses penyelundupan narkoba jaman sekarang.Jika remaja jaman sekarang sudah menggunakan narkoba dampaknya akan lebih besar karena anak remaja masih berkembang, tubuh dan otak anak sangat rentan terhadap efek negatif dari narkoba. 

Berikut beberapa bahaya narkoba bagi anak remaja:

1. Kerusakan pada Otak dan Sistem Saraf

Perkembangan Otak Terhambat: Di usia muda, otak sedang dalam proses pembentukan dan perkembangan yang pesat. Penggunaan narkoba dapat mengganggu proses ini, merusak kemampuan kognitif seperti daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan belajar.

Gangguan Emosional dan Perilaku: Penggunaan narkoba dapat menyebabkan perubahan drastis dalam emosi dan perilaku, seperti kecemasan, depresi, gangguan mood, atau perilaku agresif.

2. Gangguan Kesehatan Fisik

Kerusakan Organ: Narkoba dapat merusak organ vital seperti hati, ginjal, paru-paru, dan jantung. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ-organ tersebut.

Penyakit Menular: Penggunaan narkoba suntik, misalnya, meningkatkan risiko terinfeksi penyakit menular seperti HIV/AIDS dan hepatitis.

3. Ketergantungan dan Adiksi

Perkembangan Ketergantungan: Anak-anak yang mulai menggunakan narkoba sejak usia muda lebih berisiko untuk mengembangkan kecanduan atau adiksi. Ketergantungan ini akan semakin sulit untuk diatasi seiring waktu.

Kesulitan Mengontrol Penggunaan: Anak muda yang terlibat dengan narkoba sering kali mengalami kesulitan untuk mengendalikan perilaku mereka, bahkan ketika mereka sudah mengetahui bahayanya.

4. Gangguan Sosial

Penurunan Kualitas Hubungan Sosial: Anak-anak yang terlibat narkoba cenderung menjauh dari keluarga, teman, dan orang-orang yang mendukung mereka. Mereka bisa terjebak dalam pergaulan yang tidak sehat dan berisiko terlibat dalam kejahatan atau perilaku merusak lainnya.

Masalah Akademik dan Keterampilan Sosial: Penggunaan narkoba dapat mengganggu konsentrasi dan kinerja akademik anak. Mereka bisa mengalami kesulitan dalam belajar dan berinteraksi dengan teman-temannya.

5. Penyalahgunaan yang Memicu Risiko Lain

Risiko Kecelakaan atau Cedera: Penggunaan narkoba dapat mengurangi kewaspadaan dan koordinasi motorik, yang meningkatkan risiko kecelakaan atau cedera. Anak-anak yang terpengaruh oleh narkoba lebih rentan terlibat dalam kecelakaan lalu lintas atau kecelakaan lainnya.

Perilaku Berisiko Tinggi: Narkoba dapat mendorong perilaku berisiko lainnya, seperti seks bebas tanpa perlindungan, yang dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan atau penularan penyakit menular seksual.

6. Pengaruh pada Masa Depan

Kesempatan Terhambat: Penggunaan narkoba dapat menghambat peluang pendidikan dan karier anak di masa depan. Mereka bisa kehilangan kesempatan untuk mengejar cita-cita dan meraih tujuan hidup yang lebih baik.

Masalah Hukum: Terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dapat berujung pada masalah hukum, seperti penangkapan dan hukuman pidana, yang bisa menghancurkan masa depan mereka.

Pencegahan dan Solusi:

Edukasi: Pendidikan yang baik tentang bahaya narkoba sangat penting untuk anak-anak dan remaja agar mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik dan menghindari pengaruh negatif.

Lingkungan yang Mendukung: Keluarga, sekolah, dan komunitas dapat berperan besar dalam memberikan dukungan dan membangun pola hidup yang sehat bagi anak-anak.

Pemberdayaan Anak: Mengajarkan keterampilan untuk menghadapi tekanan teman sebaya (peer pressure) dan mengembangkan kepercayaan diri bisa mengurangi risiko mereka terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun