Penulis juga mencatat bahwa pandangan tersebut sejalan dengan konsep Gabriel Tarde, seorang sosiolog Perancis, yang menyatakan bahwa orang belajar perilaku nakal melalui peniruan dan interaksi sosial, mirip dengan cara mereka belajar profesi. Tarde menekankan bahwa tindakan-tindakan penting dalam kehidupan masyarakat dilakukan di bawah pengaruh keteladanan.
Dengan merujuk pada pandangan tersebut, penulis menyatakan bahwa teori asosiasi diferensial Sutherland memiliki elemen-elemen yang bersifat psikologis dalam pendekatannya. Ini menunjukkan kompleksitas dan beragamnya pandangan dalam mengkaji dan memahami teori-teori kriminalitas dalam konteks sosiologi Amerika.
Kesimpulan Unsur “What?” dari deskripsi teori ini memberikan pemahaman bahwa akar penyebab kriminalitas, menurut prinsip-prinsip teori asosiasi diferensial, dapat diidentifikasi dalam kelompok-kelompok sebagai sistem sosial yang spesifik. Pemahaman ini didasarkan pada konsep dominan dalam sosiologi dan kriminologi Amerika, yang melihat masyarakat sebagai kumpulan kelompok yang beragam dan tersusun secara berbeda secara horizontal dan vertikal.
Daftar Pustaka
•FENOMENA KORUPSI SEBAGAI PATOLOGI SOSIAL DI INDONESIA. (n.d.). Neliti. https://media.neliti.com/media/publications/170649-ID-fenomena-korupsi-sebagai-patologi-sosial.pdf
•Scribd. (n.d.). Scribd. https://www.scribd.com/embeds/456335143/content?start_page=1&view%20_mode=sgulung&access_key=key%20-fFexxf7MbzEfWu3HKwf
•Sutherland, Edwin H.: Differential association theory and differential social organization. (2010). Encyclopedia of Criminological Theory. https://doi.org/10.4135/9781412959193.n250