Mohon tunggu...
Diva Fisya Anafri
Diva Fisya Anafri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Nama : Diva Fisya Anafri NIM : 43222010010 Jurusan : Akuntansi Kampus : Universitas Mercu Buana Dosen : Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenali Potensi Pengembangan Diri Serta Menerapkan Berpikir Positif dan Komunikasi yang Efektif

14 Oktober 2023   02:27 Diperbarui: 14 Oktober 2023   03:13 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Pribadi 5 (Faktor Penghambar Mengenal Diri)

Yang ketiga ialah meminta pendapat orang lain/self disclouser, berkaitan dengan dua hal sebelumnya, jika kita sudah intropeksi dan memantau diri tetapi masih mengalami kebuntuan tentang memahami diri kita sendiri. Kita bisa meminta pendapat orang lain untuk membantu/ mensupport, agar kita bisa memahami tentang diri kita sendiri.

Jika ketiga cara itu sudah dilakukan tetapi kita masih belum bisa memahami tentang diri kita sendiri, mungkin harus dicari dahulu penyebab kita tidak bisa memahami diri kita sendiri. Berikut faktor penghambat mengenal diri :

Gambar Pribadi 5 (Faktor Penghambar Mengenal Diri)
Gambar Pribadi 5 (Faktor Penghambar Mengenal Diri)
  • Indiferentisme
  • Perasaan Malu
  • Mencintai Orang Yang Salah
  • Selalu Cemas Apa Yang Akan Dikatakan Orang lain terhadap dirinya
  • Enggan Menolong Orang Lain

Pertama, indiferentisme atau ketidakpeduliaan. Karena jika kita ingin mengenali diri kita, kita harus peduli. Mulai dari peduli terhadap diri kita sendiri.

Kedua, perasaan malu. Wajar sebenarnya jika kita merasa malu, namun jika hal itu timbul terus menerus kita tidak akan mengetahui diri kita yang sebenarnya, karena tertutupi oleh perasaan malu yang begitu tinggi.

Ketiga, mencintai orang yang salah. Jika kita mencintai seseorang kita pasti akan melakukan apapun kepada orang yang kita cintai, namun jika kita mencintai orang yang salah itu akan memberikan pengaruh yang sangat buruk untuk diri kita, kita hanya akan memikirkan perasaan orang yang kita cintai, tanpa memikirkan perasaan kita sendiri sedikitpun.

Keempat, selalu cemas apa yang akan dikatan orang lain terhadap dirinya. Kritik dan Saran orang lain itu sangat penting untuk memahami tentang diri kita, tetapi jika kita salah mengartikan atau malah tidak terima dengan kritik dan saran orang lain, hal tersebut malah dapat membuat kecemasan yang bisa menyebabkan penghambat untuk mengenali diri kita sendiri.

Kelima, enggan menolong orang lain. Jika kita kesulitan kita pasti membutuhkan orang lain, begitupun sebaiknya jika teman atau orang lain kesulitan kita harus siap membantunya, karena kita sebagai manusia adalah mahluk sosial, yang harus saling membantu sama lain. Maka dari itu ini adalah salah satu faktor dalam penghambat mengenal diri.

Mengenal Diri adalah faktor penting untuk menemukan potensi dalam mengembangkan diri. Jika kita sudah mengenali diri kita, kita pasti dapat menemukan potensi yang kita punya. Potensi diri meliputi dua hal yaitu, Potensi Dasar Umum atau yang biasa disebut kecerdasan, dan Potensi Dasar Khusus atau yang biasa disebut dengan bakat.

Didalam lingkungan kampus sering sekali mahasiswa merasa takut salah, hal inilah yang sering kali membuat potensi yang kita miliki tidak dapat berkembang. Contohnya ialah seperti takut menjawab pertanyaan dosen, padahal didalam kampus itu tempatnya untuk saling belajar dan bertukar gagasan pikiran, jadi wajar saja jika mahasiswa mengalami kesalahan dalam menjawab. Jika mahasiswa selalu memikirkan perasaan takut salah itu, bagaimana potensi dalam dirinya bisa berkembang?. Maka dari itu kita sebagai mahasiswa harus memiliki sifat berani, berani dalam arti melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat untuk mengembangkan potensi dalam diri, khususnya dilingkungan kampus.

Gambar Pribadi 6 (Organisasi Kehasiswaan)
Gambar Pribadi 6 (Organisasi Kehasiswaan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun