- Proses Sosial: Anggota bernegosiasi tentang metode organik, beradaptasi dengan perubahan iklim, dan menghadapi dinamika kuasa dalam akses pasar. Mereka perlu berdiskusi dan mencapai kesepakatan tentang metode bertani yang paling efektif, menyesuaikan strategi mereka dengan perubahan lingkungan, dan berhadapan dengan persaingan dalam menjual produk organik.
Â
Analisis:
- Dukungan Sosial: Interaksi sosial yang dipicu oleh kelompok tani organik telah menciptakan dukungan sosial bagi anggota, seperti saling membantu dalam kesulitan, berbagi informasi, dan membangun rasa solidaritas.
- Pengetahuan dan Keterampilan: Kelompok tani organik membantu anggota dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bercocok tanam organik, sehingga mereka dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi.
- Konflik Sosial: Perbedaan pendapat atau kepentingan anggota dapat memicu konflik sosial, seperti konflik terkait pembagian hasil, metode bertani, atau akses terhadap sumber daya.
Â
2. Aspek Makro Kelompok Tani Organik di Bantul
- Struktur Sosial: Kelompok tani organik telah memengaruhi struktur sosial secara makro, seperti perubahan struktur ekonomi, sosial, dan politik.
- Sistem dan Proses Sosial: Kelompok tani organik telah mendorong proses sosial makro seperti perubahan sosial, ketimpangan, dan modernisasi.
- Budaya dan Ideologi: Kelompok tani organik telah memengaruhi budaya dan ideologi di Bantul, seperti perubahan nilai-nilai budaya, norma sosial, dan ideologi dominan.