Mohon tunggu...
Diva Clara
Diva Clara Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Financial

Frugal Living : Solusi Bijak untuk Menghadapi Konsumerisme Modern

3 Januari 2025   16:30 Diperbarui: 3 Januari 2025   16:14 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pola hidup konsumtif menjadi suatu gaya hidup yang tidak bisa terlepas dari masyarakat saat ini. Dorongan keinginan untuk bisa mengikuti trend, membeli barang-barang terkini dan membelanjakan barang lebih dari yang dibutuhkan sudah menjadi hal lumrah yang dilakukan di era digital ini. Adanya tekanan dari sosial, berbagai media, dan iklan yang agresif semakin memperparah gaya hidup konsumtif masyarakat. Akibatnya, kebanyakan orang memiliki masalah pada finansial mereka, dan menyebabkan kesulitan baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Dalam situasi seperti ini, frugal living bisa hadir menjadi solusi dalam menghadapi konsumerisme modern.

Gambaran Konsumerisme Saat Ini

Konsumerisme merupakan suatu pola hidup yang membelanjakan barang diluar kebutuhan. Gaya hidup ini tidak hanya dipengaruhi oleh kebutuhan dasar individu, tetapi juga pengaruh dari tekanan eksternal seperti lingkungan dan media sosial. Banyak sekali unggahan di media sosial yang memamerkan barang-barang mewah atau gaya hidup yang tampak sempurna. Hal seperti ini dapat menjadi dorongan bagi sebagian orang untuk bisa “tampil” seperti orang lain. Terkadang kita juga salah memaknai self reward yang malah membuat kita menjadi terus-terusan membeli hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. 

Dampak Negatif dari Konsumerisme

Budaya konsumerisme dapat membawa banyak dampak negatif. Secara finansial, gaya hidup ini mendorong seseorang terlalu boros dalam pengeluaran hingga memilih untuk meminjam uang demi memenuhi kesenangan sementara itu. utang kartu kredit, cicilan barang, dan pengeluaran yang implusif menjadi penyebab utama bagi banyak orang untuk sulit menabung atau membangun stabilitas finansial. Dari sisi psikologis, tekanan untuk terus mengikuti gaya hidup konsumtif sering kali memicu stress dan kecemasan. Kebahagiaan dari belanja yang mana bersifat sementara, akan diikuti oleh perasaan hampa dan penyesalan. Selain itu, konsumerisme ini juga dapat memberikan efek negatif pada lingkungan. Konsumsi secara berlebihan berarti menyumbang limbah yang banyak, serta meninggalkan jejak karbon akibat produksi barang yang tidak selalu ramah lingkungan. 

Frugal Living sebagai Jawaban dari Konsumerisme

Dalam menghadapi budaya konsumtif yang merugikan itu, frugal living hadir sebagai alternatif gaya hidup yang lebih bijaksana. Konsep ini menekankan pada pengeluaran yang lebih memperhatikan efisiensi, tanpa mengorbankan kebutuhan esensial. Frugal living bukan berarti hidup dalam kekurangan, melainkan hidup dengan memprioritaskan apa yang benar-benar penting. Dengan mengadopsi prinsip ini, seseorang dapat mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, menanamkan kesadaran finansial, dan menciptakan hidup yang lebih bermakna.

Tantangan dalam Menerapkan Frugal Living

Meski terdengar meyakinan, menerapkan frugal living bukan tanpa tantangan. Salah satu kendala utama adalah tekanan sosial yang mendorong pada sifat konsumtif. Banyak individu akan kesulitan menahan diri dari membeli barang yang dianggap sebagai simbol status atau pretise. Selain itu, memulai frugal living memerlukan beberapa perubahan pola pikir yang tidak mudah, terutama bagi seseorang yang telah terbiasa dengan gaya hidup konsumtif. Tantangan lainnya, adalah pada lingkungan yang tidak mendukung, yang sering sekali tidak memahami atau bahkan mengkritik gaya hidup hemat. Di sisi lain, adanya stigma tentang frugal living yang dianggap sebagai hidup penuh keterbatasan membuat seseorang enggan untuk mencobanya. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan komitmen dan kesadaran akan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai. 

Manfaat dari Frugal Living

Mengadopsi frugal living bisa memberikan banyak manfaat, baik secara finansial, mental, maupun lingkungan. Secara finansial, hidup hemat akan membantu seseorang untuk lebih mudah menabung, melunasisi utang, bahkan bisa membangun dana darurat. Dari sisi kesejahteraan mental, frugal living dapat membantu seseorang mengurangi tekanan untuk memenuhi standar sosial yang tinggi. Hidup sederhana memungkinkan seseorang untuk merasa lebih bersyukur dan menemukan kebahagiaan sejati yang tidak bergantung pada barang. Selain itu, manfaat frugal living juga bisa dalam aspek lingkungan. Dengan mengurangi konsumsi yang berlebihan, kita juga turut berkontribusi pada pengurangan limbah dan pelestarian lingkungan. Manfaat terpenting dari gaya hidup ini adalah dengan memberikan kebebasan untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti hubungan, kesehatan, dan pengalaman hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun