Mohon tunggu...
Diva Astri Primadani
Diva Astri Primadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Undp

Hobi saya menyanyi walaupun suara saya jelek. Saya adalah seorang mahasiswa semester tuju. Saya membuat akun kompasiana guna untuk membuat artikel tentang KKNT yang saya ikuti.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Vaksin Tidak Aman? Mahasiswa KKNT Berikan Edukasi Imunisasi serta Menangkal Hoax yang Beredar

2 September 2022   12:42 Diperbarui: 2 September 2022   12:45 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Imunisasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak sebagai aset negara. Tetapi di Indonesia ini masih dihalangi oleh hoax, sehingga hal tersebut dapat menyebabkan cakupan imunisasi bisa menurun. KEJAR adalah suatu program imunisasi bagi anak-anak yang terlambat atau belum lengkap melakukan imunisasi. Vaksin membangun antibodi di dalam tubuh. Ketika vaksin yang diterima tubuh belum lengkap, maka antibodi yang dimiliki masih belum optimal atau mencapai kadar proteksi. Sehingga, program KEJAR menjadi salah satu program pendukung suksesnya BIAN. BIAN adalah pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubella serta melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat. Program ini diwujudkan sebagai upaya menutup kesenjangan imunitas anak dengan melakukan harmonisasi kegiatan imunisasi tambahan (Campak-Rubella) dan imunisasi kejar (OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib).

(Dokpri)
(Dokpri)
Salah satu output program berupa Poster (Dokpri)
Salah satu output program berupa Poster (Dokpri)

Program Edukasi Tentang Pembuatan Poster dengan Konsep “Vaksin Imunisasi serta Menangkal Hoax yang Beredar” ini dilakukan untuk mengurangi rasa takut kepada masyarakat akan hoax yang beredar tentang imunisasi. Apalagi bulan Agustus 2022 ini diadakannya program KEJAR dan BIAN untuk mengejar cakupan Imunisasi yang munurun akibat adanya pandemic COVID-19. Salah satu hoax tentang imunisasi yaitu haramnya vaksin tersebut. Padahal, MUI telah mengeluarkan fatwa bahwa imunisasi ini boleh dilakukan karena itu dilakukan untuk mencegah anak dari kecacatan akibat penyakit yang dimana penyakit tersebut dapat dicegah dengan imunisasi.

Poster mempunyai keuntungan dalam menarik orang, karena poster ini menyajikan atau menyampaikan pokok dari suatu permasalahan. Dengan adanya poster yang akan dibagikan ke warga, serta di tempel di posko-posko, posyandu, paud, ataupun yang lain, diharapkan masyarakat tidak mudah termakan hoax.

Penyampaian Isi Poster (Dokpri)
Penyampaian Isi Poster (Dokpri)

Penempelan Poster (Dokpri)
Penempelan Poster (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun