Mohon tunggu...
Diva Arta
Diva Arta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Kristen Krida Waca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjalin Relasi yang Sehat Antar-umat Beragama

28 Desember 2021   21:14 Diperbarui: 28 Desember 2021   21:19 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keberagaman adalah sesuatu yang tidak dapat dihilangkan dari kehidupan kita. Banyak sekali perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia, entah itu perbedaan suku, ras, budaya, maupun agama. Apalagi bagi kita yang tinggal dan besar di Negara Indonesia, negara yang memiliki semboyan "Bhineka Tunggal Ika, Berbeda-beda tetapi tetap satu jua" dari semboyan ini kita bisa mengartikan bahwa, Indonesia memiliki banyak keberagaman, dan kebaragaman inilah yang membuat masyarakat Indonesia dikatakan masyarakat majemuk yang mempunyai budaya, ras, suku dan agama yang berbeda-beda.

Terkadang, dari keberagaman ini akan memunculkan sisi negatif. Salah satu faktor negatifnya adalah akan menimbulkan konflik antara perbedaan-perbedaan suku atau kelompok tertentu, sikap ini sering disebut dengan sikap intoleransi. Sikap intoleransi dan diskriminasi terhadap keberagaman di Indonesia sering kali terjadi, terutama yang berkaitan dengan agama. Maka dari itu, untuk meminimalisir terjadi sikap intoleransi dalam keberagaman agama di Indonesia kita harus menjalin relasi yang sehat antar umat beragama.

Relasi adalah hubungan antara dua pihak atau lebih yang dijalani oleh kelompok dalam mencapai tujuan bersama. Relasi yang sehat bukan hanya diterapkan dalam hubungan saja, tetapi kita juga harus menerapkan relasi yang sehat dalam hubungan beragama, karena di Indonesia mempunyai beberapa agama yakni, Islam, Kristen, Katholik, Buddha, Konghucu, dan Hindu. Dan pastinya dalam beberapa macam agama ini mempnyai ketetentuan dan cara ibadahnya masing-masing. Ada beberapa factor pendukung terjalinnya relasi yang sehat antar umat beragama yakni ; menumbuhkan sikap toleransi antar umat beragama, menumbuhkan rasa nasionalisme, dan menjalin silahturahmi antar umat beragama.

Pertama, menumbuhkan sikap toleransi ini sangat penting karena, sikap toleransi sendiri adalah sikap yang saling menghargai antar sesama manusia. Dengan kita menumbuhkan sikap ini dalam beragama, akan melarang kita atau meminimalisirkan terjadinya sikap intoleransi antar suku, ras, budaya dan yang terutama adalah agama. Apalagi dengan kita menerapkan sikap ini di kehidupan sehari-hari Indonesia akan lebih baik dan tentram kedepannya.

Selanjutnya, menumbuhkan rasa nasionalisme, setelah mengetahui apa itu toleransi, kita juga perlu menumbuhkan rasa nasionalisme dalam beragama karena factor ini juga tidak kalah penting. Sebagai warga negara Indonesia pastinya kita mengetahui apa itu Pancasila, tidak hanya mengetahui tetapi kita juga perlu memahami isi dari Pancasila tersebut. Seperti dalam sila yang Pertama , "Ketuhanan Yang Maha Esa" hal ini mengartikan bahwa setiap manusia memiliki hak bebas untuk agama yang diyakininya dan kita tidak boleh memaksakan seseorang atas agamanya.

Terakhir, menjalin silahturahmi antar umat beragama, bekomunikasi atau menukar pikiran tentang keberagamaan yang ada pada negara Indonesia, hal ini bisa memperluas wawasan kita karena bisa mengetahui ajaran-ajaran dan apa yang ditekuni agama lain. Dengan begitu sikap intoleransi antar agama akan mudah berkurang kaena kita menjalani silahturahmi.

Nah, seperti yang sudah dijelaskan faktor-faktor pendorong mauapun pengahambat menjalin relasi yang sehat antar umat beragama. Dengan begitu kita bisa menerima bahwa banyak keberagaman suku,ras, dan budaya maupun agama yang ada di Indonesia dan kita harus menghargainya seperti kita menghargai agama kita sendiri karena kita semua bersaudara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun