Mohon tunggu...
Diva Anindya Adelia Damayanti
Diva Anindya Adelia Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya mahasiswa baru Universitas Airlangga dengan hobi membaca artikel mengenai sejarah dunia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Epigrafi: Menyingkap Jejak Sejarah Melalui Tulisan Kuno

8 Januari 2025   20:12 Diperbarui: 8 Januari 2025   20:12 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Epigrafi merupakan cabang ilmu arkeologi yang berfokus pada tulisan kuno yang tersemat dalam batuan alam, kayu, maupun logam. Epigrafi penting dalam kajian sejarah Indonesia terutama pada masa Kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri megah di Nusantara. Tulisan yang disematkan ini menjadi saksi bisu perjalanan sejarah dan mencerminkan kehidupan sosial, politik, dan kebudayaan masyarakat zaman dahulu.

Inskripsi kuno pada batuan seringkali disebut sebagai prasasti, dan prasasti tertua yang berada di Indonesia ditemukan di Kalimantan Timur berupa 7 buah Yupa. Bahasa yang digunakan dalam Yupa adalah bahasa Sansekerta beraksara Pallawa, menunjukkan kentalnya pengaruh India saat itu. Perkembangan epigrafi terus berlanjut pada masa Kerajaan Tarumanegara, Sriwijaya, Mataram Kuno, Kahuripan, Singhasari, hingga Majapahit.

Seiring berjalannya waktu, aksara yang digunakan pun berkembang dan pada masa Mataram Kuno, aksara Kawi pertama kali muncul. Aksara Kawi ini kemudian berkembang menjadi aksara Jawa, aksara Bali, dan aksara Sunda. Aksara ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam konteks kenegaraan maupun konteks bermasyarakat.

Masuknya Islam ke Nusantara juga memengaruhi aksara yang digunakan, di masa Kerajaan Islam banyak prasasti yang menggunakan aksara Pegon, yang diserap dari budaya Arab.

Melalui epigrafi, jejak sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia dapat ditelusuri dengan lebih mendalam. Ilmu ini tidak hanya memperkaya pengetahuan tentang masa lalu, tetapi juga mempertegas identitas bangsa yang kaya akan budaya dan sejarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun