Mohon tunggu...
Diva Amara
Diva Amara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Psikologi Universitas Negeri Malang

Dengan menekuni ilmu psikologi sebagai prodi yang dipilih, penulis juga memiliki hobi dalam bidang kesenian yakni tari tradisional.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Di Balik Jeruji Besi: Kehidupan Narapidana Lapas Lowokwaru

2 Desember 2024   19:00 Diperbarui: 2 Desember 2024   21:57 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Lapas Lowokwaru (Sumber: Dokumen Pribadi)

Lapas Lowokwaru

Salah satu Lapas terbesar di Indonesia adalah Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Malang atau yang dikenal masyarakat dengan sebutan Lapas Lowokwaru. Saat ini, Lapas Lowokwaru berkapasitas sekitar 3000 orang. Di dalamnya terdapat tahanan dan narapidana dengan tingkat kejahatan yang cukup tinggi, seperti kasus narkoba dan kasus berat lainnya. Lapas Lowokwaru memiliki program rehabilitasi dan pembinaan  dengan tujuan supaya para tahanan maupun narapidana dapat beradaptasi serta menjadi warga yang produktif di lingkungan masyarakat pasca masa pidana.

Foto Mahasiswa Magang Bersama Petugas Pemasyarakatan (Sumber: Dokumen Pribadi)
Foto Mahasiswa Magang Bersama Petugas Pemasyarakatan (Sumber: Dokumen Pribadi)

Magang di Lapas Lowokwaru

5 bulan lamanya, penulis yang merupakan mahasiswa Prodi S1 Psikologi Universitas Negeri Malang melaksanakan Magang di Lapas Lowokwaru. Banyak sekali pengalaman yang didapatkan melalui interaksi dan berkegiatan bersama petugas, narapidana, serta dengan keluarga narapidana.

Foto Senam Pagi Narapidana Rehabilitasi Sosial (Sumber: Dokumen Pribadi)
Foto Senam Pagi Narapidana Rehabilitasi Sosial (Sumber: Dokumen Pribadi)

Keseharian Narapidana

Di blok yang dihuni oleh narapidana dengan kasus narkoba dan sedang menjalani program rehabilitasi sosial, mereka melaksanakan rutinitas pembinaan dengan penuh semangat. Mulai dari pembiasaan senam pagi, yel-yel BNN, dan doa bersama. Fasilitas yang disediakan tentu saja layak di bawah pengawasan Petugas Pemasyarakatan atau biasa disebut sipir. Makan 3x sehari, kunjungan oleh keluarga, layanan kesehatan, dan kegiatan untuk mengasah kreativitas narapidana seperti membatik. Melalui kegiatan-kegiatan di dalam Lapas, narapidana diharapkan dapat diterima kembali oleh masyarakat dan bermanfaat bagi sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun