Mohon tunggu...
Diva Amalia Sri Pujianti
Diva Amalia Sri Pujianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Berenang dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam di Indonesia dalam Konteks Kurikulum

1 Oktober 2024   11:52 Diperbarui: 1 Oktober 2024   11:55 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sistem pendidikan Islam di Indonesia memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan moral generasi muda. Ini mencakup berbagai jenis institusi seperti pesantren, madrasah, dan perguruan tinggi Islam. Sistem ini tidak hanya mengajarkan ilmu agama tetapi juga memberikan siswa pengetahuan umum. Tetapi sistem pendidikan Islam Indonesia menghadapi banyak tantangan yang harus ditangani agar dapat terus membantu pembangunan negara.

Pendidikan sangat penting untuk pembangunan nasional karena peran penting dunia pendidikan dalam menentukan dan menerapkan kebijakan pendidikan. Harus diakui bahwa masalah yang paling sulit adalah pendidikan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam berlangsungnya perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan menjadi tolak ukur kemajuan dan cermin kepribadian masyarakat suatu bangsa. Dengan pendidikan, orang dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan diperoleh untuk menghadapi tantangan yang terkait dengan perkembangan zaman.

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki tradisi pendidikan Islam yang kaya dan beragam, mulai dari pesantren tradisional hingga institusi formal seperti madrasah dan universitas Islam. Pendidikan Islam memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan moral generasi muda.

Pendidikan Islam berfokus pada ajaran Islam dan praktik keagamaan. Al-Qur'an, teks keagamaan utama Islam, adalah sumber pendidikan Islam. Apa yang diajarkan Al-Qur'an? Keyakinan Islam dan ajaran Nabi Muhammad diberikan dalam Al-Qur'an.

Oleh karena itu, sumber pendidikan Islam harus berpedoman pada dasar hukum Islam, yaitu Al-Qur'an dan Sunnah, yang merupakan dua pilar utama pendidikan Islam. Selain itu, hasil pemikiran manusia (ra'yu) juga harus dipertimbangkan, asalkan tidak menyimpang dari Al-Qur'an dan Sunnah.

Salah satu hal yang menarik tentang pendidikan Islam di Indonesia adalah bagaimana ia berhasil mengikuti perkembangan zaman. Banyak pesantren sekarang menggabungkan kurikulum agama dengan kurikulum umum, sehingga lulusan tidak hanya memiliki pemahaman agama yang mendalam tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan dengan dunia modern.

Pendidikan Islam adalah komponen penting dari sistem pendidikan negara. Tujuan pendidikan nasional adalah menjadikan manusia seimbang dari segi intelektual dan pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai agama kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan Islam memainkan peran penting dalam mencapai tujuan ini. Pendidikan Islam di Indonesia diterapkan secara sistematis dan terencana untuk meningkatkan potensi siswa. Pendidikan Islam telah berkembang untuk mengajarkan siswa bukan hanya tentang agama tetapi juga tentang bidang lain. Dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan Islam diposisikan sebagai pendidikan formal, informal, non formal, dan keagamaan.

Selain itu, pendidikan Islam bertujuan untuk membangun kepribadian muslim secara keseluruhan, mengembangkan seluruh potensi manusia baik secara jasmani maupun rohani, dan menumbuhkan harmonisasi setiap individu dengan Allah swt, manusia dengan alam, dan meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai taraf hidup yang sempurna (insan kamil).

"Asas atau dasar dari upaya bimbingan yang dilakukan seseorang terhadap seseorang atau sekelompok orang, yang lebih ditekankan pada bimbingan, untuk membentuk kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam, dalam rangka mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat" adalah prinsip pendidikan Islam.

Lembaga pendidikan Islam, baik formal maupun non-formal, memiliki peran penting dalam membangun dan mengembangkan kearifan sosial lokal. Pendidikan Islam secara konsisten berperan dalam membangun masyarakat Islam dengan dimensi akidah dan syariah yang mendorong kehidupan, mendorong perubahan dan kemajuan, menghormati manusia sebagai makhluk dengan hak-hak kemanusiaan dan terbuka untuk semua budaya.

Lembaga pendidikan Islam menghadapi banyak tantangan untuk meningkatkan kualitasnya. Ini termasuk sikap negatif masyarakat terhadap institusi tersebut, kurangnya visi dan misi institusi tersebut, kurikulum yang terlalu penuh, kurangnya persaingan antara lulusan institusi tersebut, ketertinggalan teknologi dan sarana prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan yang kurang profesional, dan dikotomi ilmu pengetahuan.

Upaya konstruktif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas lembaga pendidikan Islam sekaligus menyelesaikan masalah yang dihadapinya termasuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan Islam, menetapkan visi dan misi pendidikan Islam yang matang dan sesuai dengan al-Qur'an dan Hadis, merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan mencetak lulusan yang memiliki kompetensi.

Kita tahu bahwa orang Muslim di Indonesia mulai mendirikan madrasah dari tingkat madrasah ibtidaiyah (SD) hingga madrasah aliyah (SMA). Sebenarnya, model pembelajaran madrasah ini berusaha mengadopsi bentuk pembelajaran tradisional klasik modern (baca: ala Barat), yang mencakup mata pelajaran umum seperti Matematika, Fisika, dan Kimia. Namun, mata pelajaran agama masih menjadi fokus utama. Meskipun ada kemajuan dalam pemahaman umat Islam tentang pendidikan, ada kesan dikotomik dalam konteks munculnya madrasah ini.

Di Indonesia, ada berbagai jenis dan jenjang pendidikan Islam, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Pesantren adalah jenis pendidikan Islam tertua di Indonesia, biasanya di bawah asuhan seorang kyai. Pesantren menekankan pendidikan agama dengan pendekatan tradisional, seperti pengajaran kitab kuning dan hafalan Al-Quran. Saat ini, pesantren modern juga menggabungkan kurikulum umum untuk membekali santri dengan pengetahuan yang lebih luas.

Sistem pendidikan Islam di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan meskipun telah berkembang pesat. Salah satu masalah utama adalah variasi kualitas pendidikan antar institusi. Banyak pesantren dan madrasah di daerah terpencil masih kekurangan sumber daya, seperti tenaga pengajar dan fasilitas pendukung. Hal ini dapat berdampak pada kualitas pembelajaran yang diterima siswa.

Ada juga masalah terkait relevansi kurikulum. Meskipun banyak lembaga pendidikan Islam telah mengadopsi kurikulum umum, masih ada perdebatan tentang bagaimana menghubungkan pendidikan agama dengan kebutuhan zaman sekarang. Beberapa pihak berpendapat bahwa kurikulum agama harus disesuaikan agar lebih sesuai dengan masalah modern seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup.

Jadi menurut saya secara keseluruhan, pendidikan Islam di Indonesia, melalui kurikulumnya, terus berkembang untuk menjawab tantangan zaman, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai dasar keislaman yang moderat dan inklusif. Tantangan ke depan adalah bagaimana kurikulum ini dapat lebih fleksibel, relevan, dan mampu melahirkan generasi yang tidak hanya religius, tetapi juga kritis, inovatif, dan siap menghadapi perkembangan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun