Mohon tunggu...
DIVA LIDYA MAHARANI
DIVA LIDYA MAHARANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

konten atau topik

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kambing Menjadi Peluang untuk Dijadikan Ladang Bisnis di Desa Jambuwer

27 April 2024   21:07 Diperbarui: 28 April 2024   08:44 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternak merupakan salah satu sebagai ladang bisnis yang menjanjikan untuk dijadikan sebagai memenuhi kebutuhan hidup, apalagi jika kita hidup di pedesaan sama seperti halnya di daerah Jambuwer, Kec. Kromengan Kab. Malang banyak ditemukan warga yang memilih menjadi peternak. Salah satu ternak favorit di desa Jambuwer adalah ternak kambing adapun warga yang menjadi peternak kambing tradisonal, peternak kambing kontes, dan juga peternak domba. 

Menurut salah satu warga yang saya wawancarai bernama Bu Katini awal mulanya banyak yang bertenak lembu, ayam, kambing dan ikan mujaer tetapi itu tidak bertahan lama hanya kambing yang menjadi ternak favorit warga Jambuwer. Menurut Bu Katini ternak hewan lain banyak mengalami kerugian sehingga warga menjadi putus asa untuk bertenak. 

Menurut bapak Riyadi yang saya wawancarai kedua, awal mulanya karena di Desa Jambuwer banyak perkebunan sehingga munculah potensi dan peluang untuk menjadi peternak kambing. Tidak hanya itu terdapat sumber daya yang mewadai sekali untuk dijadikan peternakan kambing. Kambing dipilih menjadi ternak favorit karena perawatannya yang mudah dan juga terdapat makanan kambing yang mewadai seperti daun lamtoro, daun katup, rumput gajahan dll.

 Jika kambing terkena penyakit gudik pengobatanya juga mudah terdapat pengobatan tradisional dan juga obat yang ada di toko. Jika pengobatan tradisional contonya seperti mengoleskan oli dicampur minyak goreng baru pada area yang terkena jamur. Selanjutnya pengobatan moderen bisa menyuntikan obat yang telah dibeli dari toko dosisnya pun bisa dikira - kira mulai besar kecil tubuhnya. 

Bapak Riyadi merupakan seorang blantik dan beliau juga merupakan seorang peternak kambing lokal atau peternak kambing tradisional. Tidak hanya itu beliau juga menjelaskan tentang pemasaran harga jual beli kambing dipasaran untuk kambing betina remaja kisaran harga enam ratus ribu dan untuk harga kambing jantan remaja kisaran harga satu juta lima ratus sampai dengan dua juta dan harga untuk domba kisaran harga empat belas juta. Dan saat jual beli Bapak Riyadi ini memilih pasar Wlingi untuk bertransaksi dengan pembeli karena pasar hewan tersebut sangat ramai untuk jual beli ternak adapun juga Bapak Riyadi ini juga bertransaksi dengan pembeli di pasar hewan Sumberpucung. 

Bapak Riyadi juga menjelaskan bahwa masyarakat disini merawat kambing milik sendiri dan juga ada yang merawat milik orang lain nanti jika kambing memiliki anak pertama dijual dan bagi hasil jika melahirkan anak kedua anak kambing tersebut menjadi pemilik yang merawat kambing tersebut tetapi ibu kambing  tetap menjadi pemiliknya. 

Tidak hanya itu adapun peternak kambing etawa atau kambing kontes, kambing tersebut milik bapak Endro. Kambing ini selain mengikuti kontes dan juga diambil susunya. Yang tentunya perawatannya juga perbeda dari kambing lokal sehingga harga jualnya juga berbededa, untu makananya pun juga berbeda dari kamping lokal kambing etawa ini makannya dsri konsentrat, biaya perawatan yang mahal dan juga makanan yang harus berkualitas menyebabkan hewan ini harga pasaranya juga tergolong mahal. 

Sama halnya dengan domba yang memiliki harga fantastis dengan kisaran harga kurang lebih empat belas juta untuk satu ekor domba, karena biaya perawatannya yang mahal dan harus berkualitas. 

Maka dari itu warga Jambuwer banyak yang lebih memilih kambing lokal menjadi ternaknya. Hewan hewannya juga terawat dengan cukup baik dan gemuk gemuk pula kambinya. Bapak Riyadi pun juga menjelaskan bila kambing disini memiliki kualitas yang baik dan terawat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun