Mohon tunggu...
Diva Sakhila Amalia Putri
Diva Sakhila Amalia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu komunikasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Saya merupakan mahasiswa baru prodi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Saya sangat tertarik dengan dunia jurnalistik dan juga media terutama berita. Saya memiliki harapan bisa menulis lebih banyak karya untuk bisa di baca oleh khalayak ramai terutama masyarakat Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cegah Stunting Itu Penting untuk Generasi yang Lebih Sehat

13 Januari 2023   14:57 Diperbarui: 13 Januari 2023   15:22 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kalian mendengar istilah stunting?

Apa sih sebenarnya stunting itu?

Stunting atau yang biasa disebut dengan kerdil merupakan suatu kondisi di mana balita akan mengalami proses gagal tumbuh kembang akibat kurangnya gizi yang kronis dalam 1000 hari pertama kehidupannya. 

Hal ini banyak sekali terjadi pada anak- anak zaman sekarang. Angka stunting sendiri di Indonesia masih terus ditekan penurunannya oleh pemerintah. Dilansir dari WHO, jumlah anak stunting di Indonesia masih tergolong tinggi dan tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

Lalu, adakah cara untuk mencegah stunting?

Tentu saja, untuk mencegah efek negatif terhadap tumbuh kembang anak akibat stunting bisa kita minimalkan dengan cara sebagai berikut :

1. Memperhatikan kebutuhan gizi anak sejak dalam kandungan

Pemenuhan kebutuhan makan makanan yang sehat dan bergizi sangat diperlukan mulai dari seorang anak masih berada di dalam kandungan ibunya. Terutama dalam pemenuhan zat besi dan juga asam folat yang dapat diperoleh dengan mengonsumsi tablet tambah darah. Seorang ibu yang kurang mengonsumsi zat besi ataupun asam folat akan memiliki risiko terkena anemia, hal inilah yang mengakibatkan anak bisa mengalami stunting. Calon ibu juga harus rajin memeriksakan kandungan ke dokter maupun bidan.

2. Memberikan ASI eksklusif pada anak selama 6 bulan

ASI mengandung banyak sekali manfaat yang baik diperlukan oleh bayi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan juga mineral yang dapat dengan mudah dicerna oleh bayi. Selain itu ASI juga memiliki kandungan seperti  sel darah putih dan zat kekebalan tubuh yang baik untuk bayi dalam mencegah stunting.

3. Memberikan MP-ASI saat anak berusia 6-24 bulan

Setelah anak mulai memasuki usia 6 bulan, ibu sudah bisa memberikan makanan tambahan  pendamping selain ASI loh. MPASI ini juga berguna dalam penambahan nilai gizi dan juga nutrisi pada anak agar tidak terkena stunting. Tapi perlu diingat, pemberian MPASI juga harus memperhatikan usia , frekuensi, jumlah, kekentalan, variasi dan juga kebersihan.

4. Pantau kebutuhan perkembangan anak

Pemantauan perkembangan anak harus selalu diperhatikan, terutama pada kesehatan dan bentuk tubuh yang ideal. oleh karena itu, penting sekali membawa anak untuk pergi ke posyandu. Hal ini berguna untuk memantau pertumbuhan serta perkembangan pada anak setiap bulannya. Serta memberikan imunisasi kepada balita untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya.

5. Memperhatikan kebutuhan sanitasi lingkungan

Lingkungan yang sehat dan bersih juga menjadi  salah satu faktor utama pencegahan stunting. Orang tua harus memperhatikan  keadaan tempat tinggal mereka. Apakah sudah memiliki jamban yang sehat, menggunakan air yang bersih, dan juga mengajar anak- anak tentang pentingnya mencuci tangan menggunakan sabun agar bersih dan juga sehat.

Itulah tadi cara menurunkan terjadinya stunting, semoga setelah adanya penjelasan ini orang tua mulai sadar untuk bisa menerapkannya sedini mungkin pola asuh yang baik bagi anaknya agar tidak terjadi stunting. sehingga bisa menekan terjadinya stunting di Indonesia. Generasi yang sehat adalah generasi yang tidak stunting!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun