Mohon tunggu...
Divanurullaili
Divanurullaili Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Etika dan Ahlak dalam Membangun Bisnis Berkelanjutan

18 Oktober 2024   21:29 Diperbarui: 19 Oktober 2024   20:33 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Etika dan ahlak merupakan dasar dan investasi jangka panjang dalam membangun bisnis. Bisnis yang berkelanjutan adalah bisnis yang tidak hanya memikirkan keuntungan finansial saat ini, tetapi untuk generasi mendatang juga. Karena itu, dalam berbisnis sangat penting memiliki peran etika dan ahlak yang baik. Berikut peran penting etika dan ahlak dalam berbisnis:

1. Membangun kepercayaan

      Etika bisnis yang baik dengan memberikan jaminan kualitas produk atau jasa, dan pelayanan yang baik kepada klien. Selain itu, membangun kepercayaan dengan karyawan, investor, dan masyarakat sekitar juga meningkatkan hubungan yang saling menguntungkan.Kepercayaan terbentuk ketika perusahaan secara konsisten menjalankan apa yang dijanjikan. Etika dan akhlak menuntut perusahaan untuk selalu mematuhi janji yang mereka buat, baik kepada konsumen, mitra bisnis, atau karyawan. Dengan memberikan kualitas produk atau layanan yang sesuai dengan klaim, serta memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungan secara konsisten, perusahaan membangun kepercayaan yang kuat.

2. Meningkatkan reputasi

      Memiliki citra positif di mata publik akan menarik lebih banyak pelanggan dan menjadikan talenta terbaik dalam berbisnis., dan tidak lupa untuk mencegah krisis reputasi akibat tindakan yang tidak etis. Investor cenderung mendukung perusahaan yang beroperasi dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Reputasi yang baik dalam hal etika bisnis dapat menarik minat investor yang mencari perusahaan dengan model bisnis yang berkelanjutan dan berintegritas tinggi. Ini juga meningkatkan peluang akses terhadap pendanaan yang lebih luas.

3. Mendorong pertumbuhan berkelanjutan

       Dalam berbisnis,kita harus lebih inovatif dalam mencari solusi yang berkelanjutan dan tahan terhadap perubahan dan tantangan yang terjadi. Misalnya, dengan menciptakan produk baru yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi jejak karbon yang dapat menyebabkan banyaknya dampak negatif terhadap lingkungan di kehidupan sehari-hari.Bisnis berkelanjutan yang beretika cenderung membangun kemitraan dengan organisasi lain yang memiliki nilai serupa. Kolaborasi ini dapat menciptakan peluang baru dan memperkuat posisi perusahaan di pasar. Misalnya, kolaborasi antara perusahaan dan lembaga non-pemerintah dapat mengarah pada proyek sosial yang bermanfaat bagi masyarakat

4. Tanggung jawab sosial masyarakat

      Perusahaan yang memiliki etika akan turut ikut serta dalam mensejahterakan masyarakat di sekitarnya. Sehingga masyarakat pun akan memberikan hubungan timbal balik pada perusahaan untuk terus beroperasi.Bisnis berkelanjutan yang berlandaskan etika dan akhlak harus berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini dapat diwujudkan melalui pemberdayaan komunitas, menciptakan lapangan kerja yang adil, menyediakan upah layak, serta memastikan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Tanggung jawab sosial ini juga meliputi memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui kegiatan amal atau program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

5. Mempertahankan karyawan berkualitas

     Perusahaan harus menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mengedepankan nilai nilai kemanusiaan. Sehingga karyawan pun termotivasi dan loyal, karena mereka merasa pekerjaan mereka memiliki makna. Salah satu cara mempertahankan karyawan berkualitas adalah dengan menyediakan program pengembangan keterampilan dan kesempatan untuk pertumbuhan karier. Perusahaan beretika dan berakhlak baik akan memberikan pelatihan yang diperlukan, mentoring, serta peluang kenaikan jabatan agar karyawan merasa didukung dalam pengembangan profesional mereka. Hal ini juga menunjukkan bahwa perusahaan berinvestasi dalam perkembangan jangka panjang karyawan.

6. Kepatuhan hukum dan regulasi

       Selain tanggung jawab sosial (CSR) . Perusahaan juga perlu mematuhi regulasi serta aturan Undang undang yang berlaku, demi mencegah sanksi hukum dari negara dan menjaga ke stabilan lingkungan bisnis. Meminimalisir rusaknya reputasi perusahaan yang akan menimbulkan kerugian finansial yang besar. Kepatuhan hukum dan regulasi juga berkaitan erat dengan penerapan etika bisnis. Perusahaan yang beroperasi secara etis akan menghindari tindakan yang melanggar hukum, seperti penipuan, korupsi, suap, atau manipulasi pasar. Dengan menjaga integritas dalam operasionalnya, bisnis tidak hanya melindungi diri dari sanksi hukum, tetapi juga menjaga reputasi di mata publik dan para pemangku kepentingan.

7. Tantangan dalam mengimplementasi

      Dalam tantangan ini mencangkup beberapa hal yang saya rangkum yakni. Implementasi praktik berkelanjutan sering kali memerlukan investasi awal yang besar. Perusahaan kecil, khususnya, mungkin menghadapi kesulitan dalam menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk menerapkan inisiatif etis. Ketidakpastian dalam regulasi dapat menyulitkan perusahaan untuk menerapkan kebijakan yang konsisten dan etis.Membangun budaya yang mendukung etika dan akhlak memerlukan waktu dan usaha, serta bisa bertentangan dengan praktik yang sudah ada.Menentukan cara untuk mengukur dampak etika dalam bisnis dapat menjadi tantangan tersendiri.

Kesimpulan dari materi ini adalah Peran etika dan akhlak dalam membangun bisnis berkelanjutan sangatlah penting, karena prinsip-prinsip ini menjadi dasar bagi perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga pada kesejahteraan sosial dan lingkungan. Dengan menggunakan sumber daya secara bertanggung jawab, memperhatikan kesejahteraan karyawan, mematuhi hukum, membangun reputasi yang baik, dan mendorong inovasi, perusahaan dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun