Mohon tunggu...
Diva VeldaNatania
Diva VeldaNatania Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa yang memiliki hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seorang Kakek Menemper Kereta Api di Wilayah Parakansaat

16 Desember 2023   22:31 Diperbarui: 19 Desember 2023   22:54 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang kakek tewas setelah menemper kereta api tujuan padalarang di daerah Kiara condong - Gede bage kota Bandung pada hari minggu, 3 Desember 2023 di perkirakan sekitar pukul 11.30 WIB.

menurut penjaga palang pintu rel kerata api di sekitar lintasan tersebut kronologi kejadian awal kakek tersebut hendak menyebrang di perlintasan kereta, karena penglihatan nya yang kurang jelas (rabun) akhirnya ketika menyebrang ia tidak melihat ke arah kanan dan kiri. korban di perkirakan berumur sekitar 70 tahun. Korban merupakan warga setempat. Tiba-tiba kereta api melaju dari arah timur menuju arah barat langsung menghantam tubuh korban di lokasi.

Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke kepolisian dan jenazah korban kemudian dibawa ke rumah sakit sambil menghubungi keluarga.

Diduga korban tidak mendengar atau pun melihat kereta api yang akan melintas. Kakek itu menemper kereta api dan mengalami luka parah dan meninggal dunia di lokasi kejadian

Jenazah langsung dievakuasi oleh petugas PMI Kota Bandung dibantu komunitas Edan Sepur ke rumah sakit.

PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 2 Bandung meminta warga tidak melakukan aktivitas apapun di jalur kereta api, termasuk berjalan kaki guna menghindari kecelakaan tertabrak kereta api yang melintas.

Larangan beraktivitas di jalur kereta api tertuang dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.

sebelum kejadian tragedi kakek tersebut, 1 tahun yang lalu pernah terjadi kejadian seorang balita tertabrak kereta api, korban di perkirakan masih balita .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun