Pada era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, fenomena bonus demografi telah menjadi topik yang semakin relevan dalam konteks perekonomian dan ketenagakerjaan di banyak negara. Bonus demografi merujuk pada periode di mana sebagian besar populasi suatu negara berada dalam rentang usia produktif, yang seharusnya dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat. Namun, fenomena ini juga memiliki tantangan serius, salah satunya adalah meningkatnya tingkat pengangguran.Â
1. Bonus Demografi: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?
Bonus demografi terjadi ketika jumlah populasi usia produktif (biasanya antara 15-64 tahun) jauh melebihi jumlah populasi yang lebih muda atau lebih tua. Bonus ini terjadi akibat turunnya angka kelahiran dan meningkatnya harapan hidup, yang mengakibatkan peningkatan relatif pada jumlah penduduk usia produktif. Bonus demografi menjadi peluang bagi suatu negara jika potensinya dimanfaatkan dengan baik.
Dalam era bonus demografi, angkatan kerja yang besar diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, karena produktivitas yang meningkat dan konsumsi yang lebih tinggi. Namun, pemanfaatan potensi ini memerlukan penciptaan lapangan kerja yang memadai, infrastruktur yang mendukung, pendidikan dan pelatihan yang relevan, serta lingkungan bisnis yang kondusif.
2. Tantangan Meningkatnya Pengangguran
Tidak semua negara berhasil mengatasi tantangan yang datang bersamaan dengan bonus demografi. Salah satu tantangan utamanya adalah tingkat pengangguran yang meningkat. Ini mungkin terdengar kontradiktif mengingat bonus demografi seharusnya menciptakan lebih banyak peluang kerja. Namun, ada beberapa faktor yang mempengaruhi situasi ini:
a. Pendidikan dan Keterampilan Tidak Relevan
Pasar kerja yang terus berkembang seringkali membutuhkan keterampilan baru dan pengetahuan yang relevan. Jika pendidikan dan pelatihan tidak dapat mengikuti perubahan ini, lulusan baru dan angkatan kerja yang ada mungkin tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan permintaan pasar.
b. Ketidakcocokan Geografis
Ketidakcocokan antara lokasi pekerjaan yang tersedia dan tempat tinggal calon pekerja juga dapat menjadi masalah.Â
c. Struktur Ekonomi yang Tidak Diversifikasi