Mohon tunggu...
Ditya Wany
Ditya Wany Mohon Tunggu... Penulis - Live For Today, Plan For Tomorrow

Dengan Mencintai Pekerjaanmu, Akan Mempermudah Pekerjaanmu.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Gianluigi Buffon Menjadi Pemain Sepak Bola Terkaya di Italia

19 Maret 2019   16:32 Diperbarui: 20 Maret 2019   09:24 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pastinya setiap orang begitu mengingikan kekayaan, baik dalam semua kalangan. Salah satunya seperti Gianluigi Buffon yang bisa dikatakan sukses selama menjalani karirnya sebagai pesepakbola. Jika kita melihat sejarah perjalanan sang pemain dari awal bermain di klub kecil hingga pensiun begitu luar biasa. Tak perlu berlama-lama, inilah beritanya yang di kutip dari situs prediksi bola sundul.com.

Siapa yang tidak kenal dengan kiper veteran Juventus dan timnas Italia, Gianluigi Buffon, dia tercatat pemain terkaya di Italia saat ini. Menurut media ternama, mengatakan pendapatan Buffon bisa mencapai lebih dari 63 juta euro atau setara dengan Rp. 826 miliar lebih. Namun dengan kekayaan yang dimilikinya, dia memiliki gaya hidup yang sederhana.

Maka dari itu, Sepak Bola Sebagai Gaya Hidup bagi orang di seluruh dunia yang tengah menjalani karir ataupun sekedar hobi. Media ternama itu memang secara khusus membentuk sebuah tim untuk menganalisa penghasilan pemain sepak bola di Eropa. Meski perhitungan tak harus berdasarkan dengan gaji dari klub saja, melainkan dari iklan dan lain-lainnya.

Tak heran Buffon masuk kedalam daftar Pemain Sepak Bola Terkaya di Dunia, yang menempati peringkat kesembilan dari 10. Meski penjaga gawang itu peformanya sempat menurun pada tahun 2013, tetapi hal serupa tersebut tidak terjadi dnegan pengahasilan di dalam rekeningnya.

Kita memang mengetahui bahwa Buffon tidak suka dengan kehidupan glamor, apalagi menghadiri pesta atau hiburan malam. Benar sekali, dia merupakan pemain yang begitu disiplin, tegas dan dewasa. Hal itu memang terbukti jelas, dimana klubnya saat ini masih memberikan kepercayaan sebagai kapten tim Juventus.

Meski diusianya yang tidak lagi muda, sejak lama Buffon menerapkan Pola Hidup Sehat Pemain Sepak Bola hingga kini. Apalagi usianya saat ini sudah menginjak 40 tahun, dia pun masih menjalani karir sebagai pesepakbola. Inilah yang patut dijadikan contoh bagi penggemar sepak bola yang ingin mengikuti jejaknya.

Jika kita berbicara ketika Juventus membeli Buffon dari Parma di tahun 2001 dengan harga transfer sebesar 52 juta euro. Tak hanya dari bola saja, kekayaan yang dimiliki pemain tersebut bisa berkembang hinga kini. Ternyata di luar lapangan, dia memiliki bisnis dengan berinvestasi pembelian 54 persen saham perusahaan manufaktu Zucchi.

viva.co.id
viva.co.id

Ketidaksengajaan Buffon Menjadi Kiper

Semasa kecil Gianlugi Buffon sekitar usinya 10 tahun, ibunya memangil dari ruang dapur untuk meminta tolong kepada dirinya. Kala itu Buffon tidak beranjak dari tempat duduknya yang sedang di depan layar televisi. Hal itu dikarenakan dirinya tengah memperhatikan penjaga gawang asal Kamerun, Thomas N'Kono.

Aksi yang dilakukan N'Kono membuat Buffon sangat terkesan dan menarik hatinya. Terlebih kiper Kamerun itu berhasil singkirkan tim hebat selevel Argentina dengan skor tipis 1-0. Dengan aksi memukau yang ditunjukkan oleh N'Kono membuat Buffon ingin seperti dirinya. "Suatu saat, saya akan hebat seperti dia," ucapnya.

Kisah Hidup Gianluigi Buffon berawal dari demam sepak bola yang melanda Italia. Karena negeri Pizza tersebut tengah menyelenggarakan kejuaraan sepak bola bergengsi antar negara yaitu Piala Dunia di 1990. Hingga pesta tersebut berakhir, dimana Jerman Barat sukses meraih gelar juara saat berhadapan dengan Argentina.

Seiring waktu berjalan dan keseriusan Buffon untuk menjadi pemain sepak bola professional. Hingga kahirnya dia bergabung bersama klub Parma, ketika itu dirinya bermain sebagai pemain penyerang. Bahkan, di setiap latihan dan bermain pun posisi itulah yang dijadikan pilihannya. Kemudian, dia meminta kepada pelatihnya kala itu dijadikan penjaga gawang.

Justru ketika dirinya menjadi kiper, penampilannya bisa dikatakan sangat bagus. Sejak itulah, Buffon terus menerus diturunkan sebagai kiper hingga saat ini. Cerita Gianluigi Buffon ini mungkin bisa dijadikan motivasi bagi penggemar sepak bola di seluruh dunia, agar bisa seperti dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun