Mohon tunggu...
Ditya Nandiwardhana
Ditya Nandiwardhana Mohon Tunggu... -

Warga Negara Indonesia Raya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Bersih - 2015

13 November 2014   21:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:52 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara kita baru saja mendapatkan seorang pemimpin yang sangat dicintai rakyat, agak serupa dengan pak Soekarno sang proklamator. Kedua pemimpin tersebut walaupun sama-sama presiden, pro-rakyat dan memiliki zodiak gemini; memiliki perjuangannya masing-masing. Pak Soekarno melawan penjajah dari luar negeri , Pak Jokowi melawan penjajah dari dalam negeri. Pak Soekarno dengan gerakan non-blok dan nasionalisme yang patut diteladani, pak Jokowi dengan gerakan pembenahan seluruh aspek bernegara dengan "Revolusi Mental". "Revolusi Mental" ini merupakan fondasi bangsa kita agar bisa menjadi bangsa maju secara lahir dan batin. Dari sisi ekonomi, GDP kita masuk ke top 20 dunia. hmmm... lumayan deh, tapi kalau dilihat dari total populasi dimana kita nomor 4 dunia GDP per capita kita sangat amat rendah. Di blog ini, saya nggak akan jauh-jauh membahas aspek ekonomi bangsa karena sudah banyak institusi maupun tokoh yang membahas hal ini walaupun tujuan akhirnya adalah bangsa kita digdaya secara ekonomi. Manusia Indonesia, apa itu?? Menurut pak Mochtar Lubis sang sastrawan besar kita ada 6 ciri-ciri manusia Indonesia apa adanya menurut kacama beliau:

  1. Munafik
  2. Tidak mau tanggung jawab atas perbuatannya
  3. Berijiwa feodal
  4. Artistik (ciri ini saja yang bisa dibanggakan)
  5. Percaya Mistik dan Takhayul (saya juga percaya dikit :p)
  6. Berwatak Lemah

Melalui tulisan ini saya akan mengajak para pembaca sekalian untuk bersama sama kita bangun negeri ini dari hal yang sangat amat basic agar meng-upgrade mental "Alay" oknumyang munafik, tidak bertanggung jawab dan berwatak lemahmenjadi mental warga negara yang maju , negara yang jaya, negara yang kaya dan negara yang berpendidikan. ***** Saya tidak akan membahas seluruh aspek ke-alayan oknum oknum yang bersangkutan,  saya hanya akan fokus mengajak teman-teman pembaca yang merasa dirinya bukan alay untuk.....BUANG SAMPAH DI TEMPAT SAMPAH. Ilmu anak TK (Taman Kanak Kanak) not a rocket science! Alay kalau dianalisa secara definisi formal KBBI memang belum ada, namun jika bisa saya mendeskripsikannya adalah sebagai berikut; Alay adalah manusia Indonesia yang bisa berasal dari berbagai latar belakang ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan dimana tindakan mereka merugikan orang banyak dengan tidak mematuhi norma-norma dan aturan yang berlaku. Istilah "Alay" bukan hanya di Indonesia di luar negri pun ada istilah dan penamaan tersendiri untuk alay.

  • Di Amerika, biasa disebut sebagai Rednecks
  • Di Australia, disebut Bogan
  • Di Filipina, dikenal dengan Jejemon
  • Di Belanda, Tokkie
  • Di Perancis, La Racaille
  • Inggris, The Chav
  • Israel, Ars
  • India, Tapori
  • dan masih banyak lagi

Ada juga 3 perilaku yang bisa dikategorikan sebagai tindakan alay yang universal:

  1. Buang sampah sembarangan (permen karet, puntung rokok, dll.)
  2. Membuat keresahan  dengan menganggu ketentraman (merokok sembarangan, premanisme, rasis dll.)
  3. Tidak sadar kalau mereka adalah alay dan salah menjadi alay.

Satu lagi, tebalnya kantong seseorang tidak mempengaruhi ke-alayan seseorang. Banyak pengendara mobil mewah pun dengan cueknya buang sampah sembarangan, tidak kalah banyaknya penduduk ekonomi menengah kebawah yang bermental Alay, mereka semua bisa kita kasih julukan "Tukang Sampah!"

Ayolah alay segera bertaubat dan jangan bikin malu dan makin merusak bangsa ini. Malunya saya ketika bertemu teman yang non WNI komen "kok Indonesia kotor sih?, ga ada aturan soal buang sampah ya?" dengan muka tengsin saya bilang "Aturan sih udah ada, cuma banyak alay aja yang ga tau aturan." Negara ini udah buat aturan, bahkan pak Jokowi kemarin baru mensahkan denda yang besar bagi yang melanggar. tapi tetap saja lagi lagi, mental alay sudah merajalela. Ada kasus lain lagi, coba teman-teman buka video di youtube tentang Bali. Nah ada tuh komen dari turis yang bilang "Indonesian doesn't really care much about trash, they just love living in filth" , komen serupa seperti itu banyak bisa kita temukan di Internet. Menurut saya sembari menunggu penegakan hukum oleh pemerintah dengan bantuan CCTV dan infrastruktur lainnya yang canggih mendingan pasang aturan kaya gini kalau alay masih ga mau dengar; "

Saya disini bukan mengajak untuk memusnahkan alay, namun lebih kepada memusnahkan tindakan-tindakan alay dengan merubah tabiat, perilaku dan pola pikir kita untuk lebih sadar kalau sampah itu gak bakal hilang dengan sendirinya.

*****

Mungkin alay berasumsi kaya begini "Ah biarin aja gw buang sampah ini, ntar juga larut" *istighfar 33x.. larut ya bang? larut gimana? orang seperti itu mending kita foto, terus kita jadikan meme di internet biar malu. Indonesia kita tidak akan bisa maju seutuhnya jika masih banyak WNI yang bermental alay. Ayo teman-teman semua kita mulai dari diri kita masing masing untuk melawan parahnya kondisi kita terkait dengan treatment sampah. BUANG SAMPAH YA DI TEMPAT SAMPAH! gak ngerti juga berarti memang alay, PUNTUNG ROKOK dikantongin atau beli/ buat TEMPAT SAMPAH PORTABLE yang bisa dibawa kemana-mana .Sekarang saatnya, mumpung belum terlalu terlambat!!

[caption id="" align="aligncenter" width="350" caption="sampah"]

[/caption] Mohon maaf jika ada yang jijik dibuatnya oleh gambar diatas, sayapun jijik.Berat timbunan sampah di Indonesia secara nasional mencapai 200 ribu ton per hari atau setara dengan 73 juta ton per tahun. Dari manakah saja sampah-sampah itu berasal?

Sebagai penutup saya akan share dua dari kota terbersih di dunia sebagai motivasi agar berperilaku layaknya warga negara terhormat!!!  Bagi yang sudah melaksanakannya; my deepest and uttermost respect for you sir/ madam/ bro/ sis - anda adalah pahlawan , bagi yang belum; ayo sama-sama kita buat Indonesia yang baru mulai dari sekarang, bagi yang tidak mau dan tidak setuju dengan Indonesia yang bersih.....hmm  dasar Alay! Kelaut aje lo!
"KITA BERSAMA, BERJAMAAH, dan  BAHU MEMBAHU MEWUJUDKAN INDONESIA BERSIH!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun