Sesuatu yang aneh bila melihat jumlah lap mereka yang mencapai lebih dari 900. Tapi, begitulah faktanya dan pihak Mercedes mengakui itu sebagai masalah utama.
Pada tes bagian pertama, tim asal Jerman ini sudah menggunakan dua unit mesin yang berbeda karena terjadi kerusakan pada unit pertama. Lalu, pada tes bagian kedua Lewis Hamilton mengalami masalah mesin yang berkaitan dengan tekanan oli, yang sebabkan dia harus menepi dan memicu bendera merah.
Belum lagi jika kita kaitkan dengan tim pelanggan mesin mereka, Williams yang sudah gunakan tiga unit mesin berbeda dan alami empat gangguan mesin di trek.Â
Menarik, masalah reliabilitas jarang menimpa tim sekaliber Mercedes. Apalagi di era dengan pembatasan paling sedikit tiga unit komponen mesin tiap musim, reliabilitas adalah harga mati.
Sempat kurang greget pada awal musim kita tahu seperti apa mereka sejak ronde di Eropa musim lalu. Mercedes kocar-kacir menghadapi duet maut: Max Verstappen dan mobil Red Bull.
Pada tes pramusim kemarin, sebenarnya berjalan cukup lancar cenderung "adem ayem" bagi Red Bull. Reliabilitas mesin Honda sangat impresif dan tanpa masalah apapun. Tidak heran pabrikan Jepang ini mengklaim bahwa tes kemarin adalah tes pramusim terbaik Honda sejak kembali ke F1.
Walaupun perolehan lap mereka tak sebesar Mercedes dan Ferrari, yaitu 780 putaran saja. Bahkan jumlah itu masih lebih sedikit dari Mclaren dan Racing Point.Â
Hal itu dikarenakan mobil mereka alami masalah suspensi belakang saat tes bagian kedua dan Max Verstappen yang beberapa kali melintir saat mencoba mengetahui batasan dari performa RB16.
Red Bull awalnya tak begitu fokus dengan catatan waktu karena fokus pada pengenalan karakter mobil RB16 bagi Max Verstappen serta Alexander Albon dan fokus pada mengambil data sebanyak mungkin.