MANUFAKTUR BESAR
Musim ini, Formula E akan dihiasi dengan 9 manufaktur yang akan mengembangkan powertrain mobil 22 mobil Gen2 yang dibagi menjadi 11 tim. Di antaranya sebut saja pabrikan besar Jerman, Audi dan BMW.
Audi musim lalu sudah resmi bertransformasi menjadi tim pabrikan penuh, bekerja sama dengan tim balap Abt Sportsline. Sedangkan BMW dengan divisi elektrik mereka "BMWi" akan lakoni debut Formula E mereka musim ini, setelah akuisisi dan kerja sama dengan tim pendahulu, MS & AD Andretti.
Kemudian juga ada Nissan, yang ambil alih manajemen tim e.Dams yang musim lalu dipegang oleh Renault. Sejatinya, kedua manufaktur ini berada dalam satu grup yang sama, jadi bisa dibilang Renault e.Dams hanya berganti nama menjadi Nissan e.Dams.
Tim Techeetah juga jelas tidak bisa diremehkan. Musim lalu mereka mengantarkan Jean Eric Vergne menjadi juara umum ajang Formula E.
Musim ini tim asal Tiongkok ini memperkuat diri dengan menjalin kerja sama dengan menjadi tim pabrikan bersama DS Automobiles, yang musim lalu -- saat masih bersama Virgin Racing -- berhasil antarkan Sam Bird duduki posisi ketiga klasemen akhir dan jadi kandidat juara.
Belum lagi jika kita berbicara tentang Mahindra, yang musim lalu juga tampil cukup mengesankan di awal musim. Kemudian ada Jaguar, yang musim lalu cukup kuat dan bisa bersaing di papan atas, walau belum raih kemenangan. Juga Venturi yang musim ini juga memasok tim debutan HWA Racelab, atau NIO dan Dragon Racing yang mungkin belum begitu berbicara banyak, namun penuh dengan potensi.
Banyaknya manufaktur yang mengikuti Formula E ini, membawa level kompetitif ajang ini ke tingkat yang benar-benar tinggi. Semua pembalap berpeluang menang. Jarak pembeda antar tim bisa dibilang cukup tipis. Setiap balapan menjanjikan keseruan, pertarungan perebutan posisi yang sengit.
PEMBALAP BERKELAS
Formula E musim kelima adalah musim dengan susunan pembalap paling berkelas dalam sejarah penyelenggaraannya. Empat musim Formula E berjalan, menghasilkan empat juara yang berbeda dan keempat pembalap itu masih membalap di musim ini. Dari juara musim pertama, Nelson Piquet Jr, kemudian Sebastien Buemi, Lucas di Grassi dan juara musim lalu Jean Eric Vergne.
Ditambah lagi dengan kehadiran pembalap-pembalap berkelas lainnya yang akan jalani musim debutnya di Formula E musim ini, seperti Felipe Massa yang tentu sudah dikenal khalayak luas dengan segudang pengalaman di F1. Mungkin inilah pembalap paling high class yang pernah dimiliki Formula E, selain Jacques Villeneuve.
Dari pembalap muda sampai veteran penuh pengalaman, mereka semua sudah menghiasi kursi kemudi di mobil formula listrik ini. Hal tersebut menunjukan, bahwa Formula E sudah menjadi sebuah destinasi kompetisi yang harus disinggahi pembalap papan atas dunia. Tingkat kompetitif, tantangan baru dan misi untuk jadikan bumi bebas polusi serta kampanye mobil listrik, sangatlah menarik untuk disinggahi.