Lewis Hamilton bisa dibilang mempunyai memori positif dan negatif di GP Singapura. Dia sudah koleksi tiga kemenangan di Singapura, dan di sisi lain, dia juga mempunyai reputasi nasib sial di sirkuit ini. Mulai dari insiden dengan Webber yang berujung pecah ban bagi Lewis pada 2010, lalu konfliknya dengan Felipe Massa pada 2011, kerusakan girboks yang membuyarkan kemenangan di depan mata pada 2012.
Kemenangannya musim lalu bisa dibilang kemenangan paling indah bagi Lewis di Singapura. Hujan menjelang lomba dimulai-balapan hujan pertama di malam hari-membuat kondisi saat start menjadi kacau. Sebastian Vettel yang mencoba membuat manuver untuk hadang Max Verstappen selepas start lomba, malah berujung tragis.
Vettel tidak melihat Kimi Raikkonen melesat dari sisi dalam Verstappen karena terhalang efek buangan air hujan dari ban. Verstappen terdesak dan tidak mampu berbuat apa-apa, dalam kondisi terapit, terjadilah kontak dengan Raikkonen yang kemudian menghantam sidepod mobil Vettel. Vettel sendiri sempat berhasil melewati dua tikungan pertama, sebelum akhirnya melintir menghantam tembok, Peluang juara dunia hilang dalam hitungan detik.
Hamilton tampil tanpa lawan setelah insiden itu. Dia berhasil menangkan balapan dramatis tersebut dengan dominasi sempurna, melonggarkan kaki di puncak klasemen.
Pada GP Singapura edisi kali ini, haram hukumnya bagi Vettel untuk membuat kesalahan sedikit pun. Dia sudah buat banyak kesalahan musim ini dan itu membuatnya mengalami kerugian ganda, karena setiap kesalahan yang dia buat, Lewis Hamilton selalu berhasil menangkan lomba tersebut.
Toto Wolff berkelakar bahwa Ferrari adalah tim favorit di Singapura nanti, mengingat Mercedes selalu kesulitan di sirkuit Marina Bay. Namun, jangan lupakan kemenangan fantastis Hamilton di kandang Ferrari dua minggu yang lalu---dimana Ferrari juga favorit.
Perjuangan Vettel akhir pekan nanti tidak akan mudah. Karena, kandidat pemenang lomba akhir pekan nanti bukanlah Vettel atau Hamilton saja. Duo Red Bull, siap kacaukan akhir pekan kandidat juara dunia.
Max Verstappen bisa dibilang adalah pembalap yang sangat menunggu GP Singapura. Alasannya adalah dia ingin pecahkan rekor sebagai pembalap termuda yang cetak pole position (sampai sekarang masih dipegang Sebastian Vettel).
Musim lalu, rekor itu hampir terpecahkan, sebelum posisi terdepan grid kembali direbut Vettel pada menit-menit akhir. Selain itu, tentu dia ingin raih kemenangan kedua musim ini untuk samai raihan rekan setimnya yang juga catatkan dua kemenangan musim ini. Hanya saja, pembalap asal Belanda ini mempunyai reputasi buruk ketika membalap di sirkuit jalanan.