Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

IAIN: Ribuan Mahasiswanya Tidak Terdaftar?

12 April 2016   00:55 Diperbarui: 25 April 2016   21:52 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketidakpastian legalitas dan suramnya masa depan lulusan IAIN MATARAM secepatnya harus diperbaiki, diprotes, dan di lawan dengan lebih kuat, lebih solid dan lebih militant. Kemarin kita ketahui bersama bahwa ada realisasi kuliah umum jurusan ekonomi islam dalam menghadapi masyarakat ekonomi asean. Kita juga mengetahui nahwa IAIN MATARAM aka di sulap menjadi UIN. Padahal kita juga tahu kealotan perampungan bangunan di kampus 2 IAIN MATARAM. 

Tidak adanya transparansi anggaran dan beberapa masalah-masalah lainya. Lantas bagaimana mau menghadapi masyarakat ekonomi asean jika sekedar urusan administrative saja birokrasi IAIN MATARAM masih kelimpungan. Bagaimana ingin menetapkan UIN bertaraf internasional dan siap menghadapi masyarakat ekonomi asean kalau lulusannya masih saja illegal. Jangan-jangan pemaksaan IAIN MATARAM bertaraf internasional hanya untuk mendorong tariff internasional semata.

Tapi entah kenapa, dari sederet masalah tadi kita masih saja berjalan sendiri-sendiri, untuk menyelesaikannya masih bergerak sporadic, masih merasa cukup kuat dengan kekuatan internal sendiri, masih enggan untuk menyatukan kekuatan, dan enggan untuk membangun aliansi perjuangan yang permanen. Padahal, di lain sisi musuh-musuh masih merengsek maju, membabi buta dan melibas siapapun yang berbicara kepentingan hajat hidup orang banyak. Lalu apa kopimu begitu pahit, sehingga untuk meminumnya saja kita harus menutup mata.

referensi  ;    = tabulasi data SERIKAT MAHASISWA INDONESIA CABANG MATARAM.
                    = KAPITALISASI PENDIDIKAN materi PELATIHAN TAHAP 1 SERIKAT MAHASISWA   INDONESIA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun