Mohon tunggu...
Ditya Alifia
Ditya Alifia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Berkunjung ke Rumah Pengrajin Kain Olahan Sasirangan

26 April 2021   19:11 Diperbarui: 27 April 2021   23:13 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai macam kain sasirangan hasil olahan tangan Remi Mayasari. Foto: Ditya Alifia

Tabalong - Kalimantan Selatan adalah surga untuk para wisatawan. KalSel memiliki bermacam ragam budaya yang unik dan khas di dalamnya yang dapat menarik perhatian banyak kalangan untuk dikunjungi. Salah satu peninggalan unik yang ada yaitu Kain Sasirangan. Ada sebuah rumah yang memproduksi kain sasirangan khas Kalimantan Selatan. Kain sasirangan tersebut menarik untuk dibeli dan juga terlihat sangat unik.

Seperti namanya, kain sasirangan yang diproduksi rumah ini menjual berbagai macam olahan dari kain sasirangan. Salah satunya adalah tas, dompet, serta baju. Orang-orang tentu dapat membeli kain sasirangan dari Poetzy Sasirangan ini.

Poetzy Sasirangan ada didirikan oleh Remi Mayasari. Bisnis ini dijalankan Remi Mayasari sejak 4 tahun yang lalu yaitu pada bulan April tahun 2016. Alamat Poetzy Sasirangan ada pada Jalan Limau Manis Komplek Pondok Karet Berlian 11 Nomor 133 Desa Tanta Hulu Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan. Sayangnya, perjalanan menuju rumah pengrajin kain sasirangan ini memang terbilang cukup jauh dan sulit untuk diakses.

Kisaran harga olahan kain sasirangan dari Poetzy Sasirangan ini berkisar antara 100 ribu rupiah hingga 300 ribu rupiah tergantung kain seperti kain sutra atau katun. Poetzy Sasirangan memiliki tiga orang yang mengurus bisnisnya, yaitu ada Remi, Jumiati dan Armaniah. 

Rupanya, dengan adanya COVID-19 memberi dampak cukup besar untuk Poetzy Sasirangan.

"Biasanya kain sasirangan ini dipakai orang untuk menghadiri berbagai acara sedangkan karena pandemi acara seperti itu jarang dilaksanakan. Jadi dampaknya cukup besar. Produksi kami juga sudah menurun bahkan untuk mendapat bahan baku juga sulit. Cara kami tetap bertahan ini dengan inovasi baru dari warna sintetis ke penggunaan warna alam." Ujar Remi, pendiri Poetzy Sasirangan.

Poetzy Sasirangan ini bisa ditemukan secara offline di rumah dan online. Bahkan terkadang Poetzy Sasirangan menggelar pameran di berbagai kota seperti kota Jakarta di bawah naungan dinas perindustrian, serta untuk online yang terdapat pada media sosial Instagram (@Poetzy_Sasirangan) dan juga tersedia pada Tokopedia. 

Membatik/melakukan bisnis sasirangan membutuhkan kesabaran. Akan tetapi, kesabaran bukan hanya monopoli usia lanjut saja, tetapi juga generasi muda. Ini adalah tugas kita untuk mewariskan seni dan budaya ini kepada generasi muda berikutnya. 

Sasirangan diharapkan menjadi andalan ekonomi Indonesia di masa akan datang. Kita dapat mendukung perekonomian Indonesia pula dengan mengunjungi dan membeli kain sasirangan yang diolah oleh masyarakat kita sendiri. Salah satunya membelinya di Poetzy Sasirangan. (Ditya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun