Mohon tunggu...
Ditya RizkaRahim
Ditya RizkaRahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Tertarik dengan dunia kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menyelami Pola Attachment Sebagai Kunci Hubungan Pribadi

16 Desember 2023   12:00 Diperbarui: 16 Desember 2023   12:10 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, penting untuk dicatat bahwa perasaan secure dan insecure yang dialami seseorang bergantung pada internal working models of attachment yang dimilikinya, sebagaimana dikemukakan oleh Bowlby dalam Collins & Feeney (2004). Working models of attachment merujuk pada representasi umum tentang cara orang terdekat akan merespons dan memberikan dukungan ketika dibutuhkan, serta keyakinan bahwa dirinya mendapatkan perhatian dan dukungan. Model internal ini sangat berpengaruh dalam membentuk cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam hubungan attachment (Collins & Feeney, 2004). Model internal ini terbentuk dari pengalaman masa lalu individu dengan figur attachment-nya. Seseorang yang mengalami secure attachment akan membentuk model internal yang positif terhadap diri sendiri sebagai individu yang dicintai, sementara melihat orang lain sebagai sosok yang dekat, perhatian, dan responsif terhadap kebutuhan mereka. Di sisi lain, individu dengan insecure attachment akan membentuk model internal yang negatif terhadap diri sendiri sebagai individu yang tidak berharga atau tidak kompeten, serta menganggap orang lain menolak atau tidak responsif terhadap kebutuhan mereka.

BAGAIMANA POLA ATTACHMENT MEMPENGARUHI HUBUNGAN PRIBADI?

Menurut konsep Bowlby (dalam Quevedo et al., 2018), keterikatan tidak hanya terkait dengan cara individu melihat diri dan orang lain, tetapi juga mencakup harapan terhadap hubungan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, orientasi keterikatan memiliki potensi untuk mempengaruhi tingkat optimisme dan harapan sejak usia dini, serta berdampak luas pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya aspek hubungan pribadi.

Temuan penelitian Ainsworth dan Bowlby (1978) yang menjelaskan jenis pola attachment menunjukkan bahwa pola attachment berpengaruh pada berbagai aspek hubungan pribadi seseorang, khususnya dalam konteks hubungan romantis di masa dewasa. Aspek-aspek tersebut mencakup kepuasan, kepercayaan, keintiman, dan self-disclosure (Bilings, 2015).

Pola attachment memiliki pengaruh besar terhadap hubungan pribadi seseorang. Pola attachment mencerminkan cara individu membentuk dan menjalani ikatan emosional dengan orang lain, terutama dalam hubungan dekat. Secure attachment membawa dampak positif, menciptakan kenyamanan dan kepercayaan dalam hubungan. Mereka lebih mampu mengungkapkan emosi dan pikiran secara terbuka, serta merasa nyaman bergantung pada dukungan dan memberikan dukungan kepada orang lain. Sebaliknya, insecure attachment, seperti avoidant atau anxious/ambivalent attachment, memerlukan usaha ekstra untuk mengatasi tantangan dan meningkatkan interaksi interpersonal. Individu dengan insecure attachment mungkin menarik diri, merasa tidak nyaman dalam kedekatan, memiliki emosi yang berlebihan, dan cenderung mengurangi ketergantungan pada orang lain. Oleh karena itu, pemahaman pola attachment menjadi langkah kunci untuk meningkatkan kualitas hubungan pribadi seseorang.

Referensi:

Ainsworth, M. D. (1985). Patterns of attachment. Clinical Psychologist. 38(2).

Aji, P., & Uyun, Z. (2010). Kelekatan Attachment) Pada Remaja Kembar. Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi, 12(1).

Aryanti, Z. (2015). Kelekatan Dalam Perkembangan Anak. Rumah Jurnal IAIN Metro (Institut Agama Islam Negeri), 12(No. 2).

Bilings, A. (2015). The Roles of Attachment Style and SelfDisclosure in Relation to Satisfaction in Dating Relationships. Wisconsin Lutheran College.

Cenceng. (2015). Perilaku kelekatan pada anak usia dini : Perspektif John Bowlby. IXX(No. 2).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun