Mohon tunggu...
Biru Langit
Biru Langit Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Berusaha kembali pada Ilahi dalam kondisi Khusnul Khotimah

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hellooww Laut Bukan Tempat Sampah Raksasa

28 Oktober 2012   00:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:19 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Miris lihat berita pagi ini di acara sunrise di 7 digital TV. Ribuan kubik sampah menumpuk disepanjang pantai Queensland,Australia. Sampah-sampah itu sebagian besar datang dari Jepang pasca tsunami, Fillipina, Indonesia dan Malaysia.

Sampah paling banyak berupa box-box plastik, botol-botol minuman air mineral, sepatu-sepatu, berbagai benda kemasan lainnya. Tampak banyak pula bungkus-bungkus kemasan plastik makanan dan minuman bermerk asal Indonesia. Namun tidak bisa dipastikanapakah sampah-sampah itu oleh sebagian masyarakat Indonesia sengaja dibuang kelaut
Karena tempat pembuangan dan pengolahan sampah yang ada tak memadai ataukah ada penyebab lain.

Parahnya lagi, banyak burung-burung pelikan dan camar yang mati karena mereka memakan sampah yang berupa baut-baut, mur, plastik, karet, korek gas dan lain-lain. Dalam tayangan yg disiarkan, saat burung mati dibelah perutnya ternyata berisi barang-barang sampah yang berbahaya.

Sejak penumpukan sampah itu diperkirakan puluhan burung telah mati setiap harinya. Sampah menumpuk terbawa air laut dan menumpuk di Queensland. Menurut pengamat lingkungan setempat, burung-burung yang biasanya memakan ikan atau hewan laut lainnya ini mulai terusik keberadannya dengan tumpukan sampah tersebut.

Sementara itu, Ahli lingkungan dr California mengungkapkan, jika sampah-sampah tetap dibuang ke laut seperti sekarang sekitar 50 tahun kedepan seluruh lautan dunia akan terpenuhi sampah yang diikuti dengan matinya ekosistem penyeimbang dilingkungan laut. Jika kondisi ini terjadi maka kehidupan manusia pada akhirnya pun akan terancam.
Sampah yang tak terolah sebagaimana mestinya, bisa menjadi bumerang sendiri bagi kehidupan manusia.

Untuk penggunaan kemasan-kemasan dr plastik atau sejenisnya disarankan untuk dibuat dari produk-produk yang bisa hancur dengan sendirinya jika sudah tak terpakai. Penggunaan barang yang bisa dipakai ulang dan didaur ulang akan lebih baik. Misal menganti kantong belanja pastik dengan kantong kain yang dapat dipakai berulang-ulang kali dll

Untuk selanjutnya sampah-sampah yang menumpuk disepanjang pantai queensland ini akan didaur ulang. Setidaknya dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk membersihkan seluruh area pantai dari tumpukan sampah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun