Mohon tunggu...
Ditta Atmawijaya
Ditta Atmawijaya Mohon Tunggu... Editor - Editor

Pencinta tulisan renyah nan inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelukan Semesta

11 Oktober 2024   20:43 Diperbarui: 11 Oktober 2024   23:51 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by freejupiter.com

Rintik kian menderas tak tertahan.

Semilir bayu tetiba menghentak dedaunan.

Semesta,

Terima kasih telah menemaniku,

Hingga tak perlu lagi kutahan pedihku.

Kuijinkan air mata ini mengalir bersama rintik derasmu.

Kurelakan isakku seiring dengan hentakan bayu,

Luruhkan kemarahanku,

Hapuskan kesedihanku,

Agar diriku bisa melewati

Tarianku dengan-Nya,

Senandungku dari-Nya.

Dalam setiap hela napasku,

Ada pelukan yang tak pernah kulepaskan,

Meski badai menghempas tanpa ampun.

Harapku, kelak ia mengerti,

Kasihku ada, menyelinap di sela hujan,

Mengalir di antara tetes demi tetes,

Menyatu dengan semesta,

Tanpa perlu kututurkan lagi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun