Mohon tunggu...
Ditta Atmawijaya
Ditta Atmawijaya Mohon Tunggu... Editor - Editor

Pencinta tulisan renyah nan inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kompasiana, Sebuah Diary Tempat Ide dan Pengalaman Tersimpan

7 Oktober 2024   07:43 Diperbarui: 8 Oktober 2024   12:39 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Menulis, Tempat Ide dan Pengalaman Tersimpan. (Sumber: Pixabay/Ghinzo)

Wah, selamat ulang tahun, Kompasiana! Semoga engkau selalu hadir sebagai pelabuhan bagi jiwa-jiwa yang haus akan cerita, platform yang setia memanjakan kami dengan artikel berkualitas, dan sebuah mercusuar yang terus menerangi dunia literasi untuk setiap kalangan. 

Teruslah berjaya di jagat kepenulisan, menjadi tumpuan inspirasi bagi setiap pena yang menari.

Izinkan aku berbagi kisah kasihku denganmu, ya!

Aku mengenalmu, Kompasiana, sejak November 2021. Kala itu, aku datang dengan niat sekadar menjadi pembaca; mengintip ide-ide dan kisah dari para penulis yang begitu piawai merangkai kata. 

Meski hidupku sendiri erat dengan tulisan---berperan sebagai ghost writer dan editor---anehnya belum tebersit niat untuk turut menyumbang tulisan. Aku lebih menikmati menjadi pembaca setia, menelusuri tiap paragraf yang membentuk dunia baru di hadapanku.

Lalu, pertengahan tahun 2024, ada satu momen yang mengubah segalanya. Di tengah sebuah grup WhatsApp kepenulisan, Bapak Agung Webe, guruku dalam dunia literasi, menggugah nurani kami untuk melatih kepekaan lewat tulisan. 

Beliau mendorong kami untuk mulai menulis artikel dan mengirimkannya ke Kompasiana. Beliau adalah salah satu penulis favoritku, seorang kompasioner bercentang biru yang selalu menghadirkan tulisan penuh makna tentang pengembangan diri dan spiritualitas.

Ah, Kompasiana, bagiku engkau ibarat sebuah diary. Bisa melepaskan ide dan opini yang terpendam, tanpa harus berbicara lantang di hadapan khalayak, seperti sebuah angan yang terkabulkan. 

Melalui tulisan, aku akhirnya mampu bersuara tentang perjalanan hidupku---baik sebagai pribadi maupun sebagai orang tua. Segala pelajaran tentang kehidupan, kutuangkan di sini dan ... itu sungguh menyenangkan!

Aku ingat betul saat akhirnya memberanikan diri menulis artikel pertama. Bukan main lama aku berpikir dan mencari topik yang tepat. 

Sedikit kebingungan menyelimuti pikiran karena ini adalah pengalaman pertamaku. Rasa ingin menyajikan yang terbaik terus mengusikku. 

Namun, akhirnya aku teringat bahwa Kompasiana selalu menyediakan beragam topik pilihan. Aku pun memilih satu yang menurutku paling menarik dan mulai menulis.

Pada tanggal 23 Juni 2024, artikel pertamaku, Coffee Shop atau Coworking Space, Mana Pilihanmu?, akhirnya berhasil terkirim. 

Dengan hati yang berdebar, aku memandangi hasil tulisanku terpampang di sana, dihiasi foto yang kujepret sendiri. Haru mengalir, bangga turut menyelinap. 

Rasanya seperti melangkah ke dalam dunia baru, menjadi bagian dari kumpulan penulis hebat yang karyanya menghiasi halaman demi halaman di Kompasiana.

Image by ellabryannt 
Image by ellabryannt 

Tanpa sadar aku berulang memantau pergerakan pembaca yang mampir ke artikelku hingga aku menyadari ada dua kata lain di samping kanan tulisan Worklife sebagai pilihan topik tulisanku. Dengan berdebar kuamati tulisan itu  dan terbaca olehku ... ARTIKEL UTAMA!

Huaaa! Rasanya aku ingin menari untuk mengekpresikan rasa bahagiaku, tetapi sayang saat itu aku berada dalam KR. Aku hanya bisa tersenyum lebar di balik masker, menahan rasa bahagia yang meluap. 

Betapa tidak, artikel perdanaku langsung menjadi Artikel Utama. Rasanya seperti keinginan yang tersembunyi diam-diam tiba-tiba diserahkan begitu saja ke pangkuanku!

Sebagai sesama kompasioner, aku yakin kalian semua mengerti betapa berbunga-bunganya hatiku saat itu. Menulis di Kompasiana bukan sekadar menumpahkan kata, melainkan menjadi bagian dari perjalanan yang memuaskan jiwa.

Kompasiana bagiku bukan sekadar tempat berbagi cerita. Ia adalah jendela---jendela pengetahuan tempat di mana imajinasi dan pemahaman saling berkelindan. 

Lewat jendela itu, aku menumbuhkan pemahaman baru, memperluas sudut pandang, dan menyerap ide-ide segar dari sesama penulis. 

Hingga kini, meski baru empat belas tulisan yang kuhadirkan, setiap karya adalah refleksi dari perjalanan hidup, ide, dan pengalaman yang ingin kubagikan dengan para pembaca; tentang segala hal yang memberiku sebuah pelajaran yang membawa tumbuh kembang dalam kehidupanku.

Salah satu karya yang paling berkesan bagiku adalah tulisan berjudul Menemukan Ketuhanan dalam Persahabatan. Tulisan tersebut bukanlah artikel pilihan apalagi yang utama, tetapi bagiku begitu istimewa. 

Aku menceritakan kisah anak bungsuku yang, dalam persahabatannya, mengajarkanku tentang ketuhanan, tentang bagaimana pertemanan sejati bisa mencerminkan nilai-nilai luhur yang menghubungkan kita dengan Sang Pencipta. 

Anak bungsuku, tanpa disadarinya, telah menjadi guruku, mengingatkanku bahwa pelajaran hidup bisa datang dari mana saja bahkan dari seorang anak kecil.

Kompasiana, bagiku, ibarat buku harian yang terbuka. Di dalamnya, aku menorehkan pelajaran hidup, pengalaman, dan refleksi diri. 

Setiap pengalaman, yang berkesan mendalam serta melahirkan sebuah pelajaran atau pemahaman baru, layak untuk kutuliskan; dan Kompasiana adalah tempat yang setia menyimpan kisah-kisah tersebut.

Pantun untuk Kompasiana

Selamat ulang tahun, Kompasiana tercinta,
Enam belas tahun usiamu berjaya.
Menyemai cerita dan inspirasi di sana,
Untuk penulis, pembaca, dan bangsa Indonesia.

Doaku untukmu, semoga tetap bersinar,
Menjadi rumah bagi kisah-kisah bermakna.
Menggapai mimpi dan harapan yang besar,
Menjadi cahaya bagi dunia literasi kita.

Happy birthday, Kompasiana!

Beli mainan untuk si Bintang,
Pulangnya jajan martabak terang bulan.
Enam belas tahun sudah, tetaplah benderang,
Kompasiana, semoga makin menyenangkan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun