Mohon tunggu...
Ditta Atmawijaya
Ditta Atmawijaya Mohon Tunggu... Editor - Editor

Pencinta tulisan renyah nan inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cahaya Baru Pendidikan

20 Juli 2024   15:56 Diperbarui: 22 Juli 2024   22:32 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apakah pendidikan formal cukup untuk memenuhi kebutuhan anak-anak kita?" Pertanyaan ini terkadang muncul dalam benak saya. Pendidikan formal memang memiliki peran penting dalam memberikan dasar pengetahuan yang kuat. 

Namun, sering kali kita melihat tantangan dalam menciptakan suasana belajar yang memicu antusiasme dan kreativitas anak-anak. 

Duduk berjam-jam di bangku sekolah bisa menjadi rutinitas yang monoton, sementara dunia di luar sana penuh dengan pelajaran hidup yang nyata.

Kehadiran pendidikan nonformal saat ini bagai angin segar di tengah dinamika kehidupan modern. Tidak hanya sebagai alternatif yang menarik, tetapi juga pendamping yang memperkuat pendidikan formal. 

Pendidikan nonformal menawarkan pengalaman belajar yang lebih fleksibel dan dinamis. Ia melengkapi apa yang tidak mampu diberikan oleh pendidikan formal, menciptakan keseimbangan yang harmonis. 

Sebuah bentuk pendidikan yang menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, memberikan ruang bagi kreativitas dan inisiatif individu. Salah satu bentuk pendidikan nonformal yang biasanya ada di lingkungan sekitar kita adalah taman bacaan masyarakat (TBM).

TBM adalah salah satu jembatan yang menghubungkan dunia formal dan nonformal, layaknya udara yang mengisi ruang kosong di antara keduanya. Ia memainkan peran krusial dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Taman baca juga memberikan kebebasan bagi anak-anak untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Mereka tidak terbebani oleh kurikulum yang kaku, tetapi belajar dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. 

Taman baca memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengembangkan kreativitas mereka, sesuatu yang sering kali terabaikan dalam pendidikan formal.

Salah satu gerakan TBM yang saya tahu adalah taman baca Pinjam Pustaka yang didirikan oleh Dayu Rifanto di Sorong. Dari ulasan yang saya baca, koleksi buku yang beragam dan lingkungan yang nyaman menarik banyak anak untuk datang dan membaca. Keberadaan taman bacaan seperti ini menunjukkan bahwa pendidikan nonformal bisa menjadi pelengkap yang ideal bagi pendidikan formal.

Inisiatif Bukuntukpapua yang juga digagas oleh Dayu Rifanto adalah sebuah contoh nyata bagaimana pendidikan nonformal bisa memberikan harapan baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun