Mohon tunggu...
Ditta Febriyanti
Ditta Febriyanti Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

Hobi saya Menulis, Kepribadian saya Ambivert.

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Legenda Surabaya, Kota Pahlawan Hasil Pertarungan Sura dan Baya

4 Mei 2024   10:54 Diperbarui: 4 Mei 2024   11:06 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Kota ini memiliki luas sekitar 350,54 km2 dan berpenduduk lebih dari 5 juta jiwa. Selain menjadi kota terbesar kedua setelah DKI Jakarta,  Surabaya juga dikenal sebagai kota pahlawan sejarah. Hal ini terjadi akibat perjuangan Arek Arek Surabaya yang terus menerus mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah pada tanggal 10 November 1945. Berdasarkan situs resmi Surabaya.go.id, keberadaan kota Surabaya  sudah diketahui. Ada sejak 31 Mei 1293. Istilah Surabaya terdiri dari kata sura (keberanian) dan baya (bahaya) dan secara harfiah diterjemahkan sebagai berani menanggapi bahaya yang akan terjadi. 

Dalam sejarah Surabaya, berdirinya kota ini tidak lepas dari  peperangan antara Raden Wijaya melawan tentara Mongol Tiongkok. 

Pertempuran yang terjadi pada tanggal 31 Mei 1273 ini dimenangkan oleh Raden Wijaya. Setelah berhasil mengalahkan tentara Mongol, Raden Wijaya diproklamasikan sebagai raja pertama  Majapahit pada tanggal 10 November 1293. Sejarah Surabaya identik dengan nilai-nilai kepahlawanan. Aksi kepahlawanan masyarakat Surabaya yang paling terkenal adalah pertempuran 10 November 1945. Pertempuran ini merupakan pertempuran pertama bangsa Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Dalam pertempuran tersebut, kaum Arek Suroboyo (sebutan orang Surabaya) yang berbekal batang bambu tajam, bertempur dengan gagah berani melawan pasukan kolonial. 

Dalam kejadian ini, puluhan ribu orang tewas dalam perjuangan mempertahankan tanah airnya. Peristiwa heroik ini kemudian dikenal dengan Hari Pahlawan dan diperingati setiap tahun. Oleh karena itu, Surabaya juga disebut sebagai Kota Pahlawan. Istilah Surabaya terdiri dari kata sura (keberanian) dan baya (bahaya) dan secara harfiah diterjemahkan sebagai berani menanggapi bahaya yang akan terjadi. Legenda ini mengajarkan kita betapa pentingnya keberanian, keuletan, dan semangat juang ketika mengatasi masalah. Suro dan Boyo juga dianggap sebagai simbol kekuatan, keberanian dan kewaspadaan yang harus dimiliki  masyarakat Surabaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun