Mohon tunggu...
Ditta Widya Utami
Ditta Widya Utami Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

A mom, blogger, and teacher || Penulis buku Lelaki di Ladang Tebu (2020) ||

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ini Rahasia Menjadi Penulis yang Menginspirasi

2 Juli 2024   09:41 Diperbarui: 2 Juli 2024   09:47 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan tak henti mengguyur kota kembang di sore hari. Kerlap kerlip cahaya merah dan kuning silih berganti dari puluhan mobil yang berjalan merayap, menggantikan cahaya matahari yang sudah sembunyi di ufuk barat.

Sabtu, 29 Juni 2024 saya pergi ke Bandung untuk mengikuti Temu Penulis Komunitas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI ke-3. Hujan deras yang menemani selama perjalanan tak menyurutkan langkah untuk bertemu dengan para penulis hebat dari berbagai wilayah.

Berbulan-bulan sebelumnya, saya sudah dihubungi panitia untuk menjadi salah satu pembicara pada event tersebut. Pembicara lainnya adalah Omjay (Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd) sebagai founder KBMN, Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd. sebagai perwakilan PB PBGRI, Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I. (Guru Besar UIN SATU Tulungagung), Fajar Tri Laksono, M.Pd. (Guru Inovatif Nasional), dan Kak Kusumo (penulis buku best seller 100+ Ice Breaker Penyemangat Belajar). 

Selain silaturahim, kegiatan lain pada temu penulis ini adalah workshop kepenulisan, bazar buku, penghargaan untuk penulis, studi literasi ke SMP Taruna Bakti, serta studi wisata ke Museum Geologi dan Alun-Alun Bandung.

Minggu, 30 Juni 2024 sekitar pukul 10.50 WIB, saya mendapat kesempatan untuk berbagi materi kepada para peserta workshop. Saya memilih "Strategi Efektif menjadi Penulis yang Menginspirasi" sebagai judul materi yang dibagikan pada peserta yang berasal dari Kalimantan, Sumatera, Lampung, NTT, NTB, Bogor, Bekasi, Jakarta, Kebumen, Subang, Bandung, Banten dan berbagai daerah lainnya.

Mengingat peserta yang hadir merupakan penulis dengan berbagai macam jam terbang dan genre tulisan, saya pun memilih melakukan teknik fasilitasi alih-alih melakukan ceramah. 

Di sesi awal, saya menggali informasi terkait siapa penulis yang menginspirasi peserta. Tak hanya meminta menuliskan nama penulis yang menginspirasi, saya juga meminta peserta menuliskan alasannya di sebuah kertas post it. Dari aktivitas tersebut kami bisa menemukan konsep dasar strategi untuk menjadi penulis yang inspiratif.

Banyak nama penulis inspiratif yang kemudian muncul dalam sesi awal tersebut, seperti Imam Ghazali, Buya Hamka, Adian Husaini, Asma Nadia, Andrea Hirata, Dan Brown, Gloria Whelan, Helvi Tiana Rosa, Joko Pinurbo, Tere Liye, Munif Chatib, Fredy S., Habiburahman El Shirazy, Eka Kurniawan, J.K Rowling, dan Pidi Baiq. Ada juga peserta yang menuliskan tokoh inspiratif mereka dari para narasumber di KBMN seperti Omjay, Prof. Ngainun Naim, Bu Kanjeng dan Maydearly.

Saya kemudian mengelompokkan alasan mengapa para tokoh tersebut begitu menginspirasi dalam menulis. Adapun beberapa poinnya adalah:

  • Menyentuh hati
  • Pembahasannya realistis
  • Detail (misal ada riset primer dan sekunder)
  • Bahasa (lugas, romantis, sederhana, diksi yang kuat, tulisannya "renyah")
  • Konsisten
  • Selalu memotivasi/menginspirasi

Untuk menggali lebih dalam keenam poin tersebut, saya kemudian mengajak peserta untuk berkolaborasi dalam kelompok membuat kerangka tulisan. Saya kemudian membagikan kertas plano dan spidol ke setiap kelompok agar dapat menuangkan tema tulisan, audiens, target, dan subbagian yang akan ditulis.

Saya sepakat dengan apa yang disampaikan Prof. Ngainun Naim yang menyampaikan materi sebelum saya, bahwa sesungguhnya menulis itu mudah. Orang yang senang membaca memiliki sumber daya yang bisa dituangkan dalam bentuk tulisan. Meski tak semua orang yang senang membaca memutuskan untuk menulis namun senang membaca sudah merupakan modal awal untuk bisa menjadi penulis yang menginspirasi.

Tak hanya dari membaca. Jika kita mampu menajamkan indera-indera yang kita miliki, maka dari hal-hal sederhana yang terlihat, terdengar atau terasa pun kita bisa menghasilkan tulisan. Dengan demikian, pembahasan tulisan akan terasa nyata karena dekat dengan kehidupan sehari-hari para penulis maupun pembaca. Realistis.

Menentukan tema dan audiens akan membantu seorang penulis untuk menentukan "bahasa" apa yang mesti digunakan. Apakah bisa menggunakan bahasa ilmiah atau cukup bahasa  sehari-hari. Penuh diksi kah atau tidak. Bahasa yang berbobot kah atau cukup yang ringan-ringan saja, bisa disispi humor kah atau harus formal, dsb.

Tema juga bisa menentukan apakah kita memerlukan referensi (data) tambahan dari jurnal, artikel, wawancara, hasil survei, dsb. Tentu tujuannya untuk meningkatkan kualitas konten tulisan sehingga bisa menginspirasi pembaca. Ini juga akan membantu menentukan apakah kita memerlukan foto pendukung, infografis terpercaya, dll. Dengan kata lain, kita bisa membuat tulisan menjadi lebih detail dan otentik karena melampirkan data/riset pendukung baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Target bisa membantu penulis untuk konsisten menyelesaikan tulisannya. Terkadang, banyak ide bermunculan namun pada akhirnya tidak berkembang menjadi sebuah tulisan. Padahal, tulisan yang baik adalah yang selesai. Bagaimana mau menginspirasi jika tulisannya saja tidak selesai, toh?

Target bisa disesuaikan dengan kesanggupan penulis itu sendiri. Bisa dibuat secara umum,  misal target membuat 1 artikel dalam 1 minggu atau membuat 1 buku dalam 2 bulan. Bisa juga targetnya dibuat lebih spesifik lagi. Misal bab 1 diselesaikan dalam minggu ke-1 dan ke-2, bab 2 diselesaikan dalam minggu ke-3, dst. Lalu ada target revisi, sunting, hingga penerbitan. Semakin spesifik dan jelas target dibuat, tentu akan semakin memudahkan dan mendorong penulis untuk melunasi "janji menulis" yang dibuatnya sendiri.

Terakhir, untuk bisa menjadi penulis yang menginspirasi, tentu tulisan yang telah dihasilkan jangan sampai disimpan sendiri. Penulis bisa berbagi dalam banyak cara. Melalui seminar, diseminasi, blog, bazar buku, dsb.

Melihat berbagai catatan peserta terkait motivasi, penulis yang menginspirasi itu selalu mendorong rekan-rekan penulis lainnya untuk mampu berkarya. Tak hanya sukses untuk diri sendiri, namun para penulis inspiratif ini juga mampu menghebatkan orang lain yang membaca karyanya.

Satu hal yang tak kalah penting, penulis yang menginspirasi menurut peserta workshop adalah penulis yang bisa menyentuh hati pembacanya. Strateginya sederhana, apa yang disampaikan dari hati akan sampai ke hati lagi. Jadi, jika ingin menjadi penulis inspiratif yang menyentuh hati pembaca, maka kita pun pada saat menulis harus dengan sepenuh hati. Kesampingkan segala distraksi, yakin bahwa tulisan kita akan bermanfaat bahkan walau hanya untuk satu orang. Yakin bahwa terlepas dari sempurna atau tidaknya tulisan kita, ia akan sampai pada pembacanya.

Sesi kolaborasi kelompok merancang kerangka tulisan (Foto: Ditta Widya Utami)
Sesi kolaborasi kelompok merancang kerangka tulisan (Foto: Ditta Widya Utami)

Suatu kehormatan dan kebahagiaan tersendiri bagi saya karena bisa berbagi dan menjadi teman belajar dari para penulis yang kreatif dan inspiratif. Semoga kerangka tulisan yang menjadi buah tangan workshop temu penulis tersebut pada akhirnya bisa mewujud nyata dalam tulisan yang selesai dibuat (baik dalam bentuk buku maupun artikel, ditulis sendiri atau keroyokan). Terima kasih karena telah aktif berpartisipasi dan berbagi ide kepenulisan bersama.

Sukses untuk kita semua. Semoga bermanfaat. Salam literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun