Mohon tunggu...
Ditta Widya Utami
Ditta Widya Utami Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

A mom, blogger, and teacher || Penulis buku Lelaki di Ladang Tebu (2020) ||

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sukses Itu Tak Pernah Sendiri

25 Oktober 2023   09:51 Diperbarui: 25 Oktober 2023   10:03 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membangun komunikasi dengan Kepala SMPN 1 Cipeundeuy Subang terkait inovasi pembelajaran berbasis TIK (foto: Ditta) 

Sukses itu tak pernah sendiri. Akan ada banyak pihak yang turut andil dalam setiap langkah kesuksesan kita. Baik yang tampak atau tidak, disadari atau tidak.

Bahkan mungkin ada doa-doa yang tak terdengar oleh kita yang telah mengetuk pintu langit. Membuat Sang Maha Pemberi memudahkan langkah kita.

Perjalanan saya mengikuti program Pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) misalnya. Tanpa kolaborasi dan dukungan berbagai pihak, saya mungkin tak akan sampai di Level 4. Level tertinggi di ajang ini.

Sebagaimana tercantum di laman resminya, PembaTIK merupakan program peningkatan kompetensi pendidik dalam kegiatan belajar, mengajar dan berkarya untuk mendukung terciptanya Inovasi Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dengan mengedepankan Pemanfaatan Platform Teknologi. Peningkatan Kompetensi TIK guru ini mengacu pada standar kompetensi TIK yang terdiri dari 4 level, yakni level literasi, implementasi, kreasi, serta berbagi & berkolaborasi.

Tak mudah untuk melewati setiap tahapnya. Namun, ketika komunikasi terbangun dan kolaborasi terjalin, setiap tantangan akhirnya bisa dilewati.

Peserta di Level 4 PembaTIK adalah 30 peserta terbaik di masing-masing provinsi (berdasarkan penilaian karya dan ujian tertulis di Level 3). Selain berkreasi, di Level 4 ini kami juga harus belajar untuk bisa berbagi dan berkolaborasi. 

Saya sendiri berkolaborasi dengan kepala sekolah dan teman-teman di sekolah serta murid sehingga tugas inovasi pembelajaran dapat terlaksana. Rincian inovasi pembelajaran yang telah saya lakukan bisa dibaca di sini: Proyek Medusa Magi (Menjelajahi Dunia Sains melalui Game Digital).

Kolaborasi dengan Komunitas Belajar

Berada di Komunitas Guru Merdeka Subang juga telah membantu saya melakukan diseminasi praktik baik inovasi pembelajaran yang telah saya lakukan. Bahkan, saya bisa bertemu dan menyampaikan langsung capaian saya kepada Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan di Disdikbud Subang.

Foto bersama Komunitas Guru Merdeka Subang dan Kabid GTK Disdikbud Subang (foto: Ditta) 
Foto bersama Komunitas Guru Merdeka Subang dan Kabid GTK Disdikbud Subang (foto: Ditta) 

Selama prosesnya, komunitas kami selalu berkoordinasi secara daring. Sesekali sinkron, lebih sering asinkron melalui grup chat. Namun, kami tetap menjaga amanah masing-masing. Inilah salah satu kunci kesuksesan kami. Saya bersyukur bertemu dengan teman-teman yang tetap tergerak, bergerak dan menggerakkan seperti Pak Eri (Ketua), Pak Gun Gun (Koordinator), Pak Dena (Koordinator IT), Bu Arie, Bu Titi, Bu Hj. Rita, Bu Arum, Pak Dadan, Bu Stellinda, dan teman-teman lain yang tak bisa saya sebutkan satu per satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun