Mohon tunggu...
Ditta Widya Utami
Ditta Widya Utami Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

A mom, blogger, and teacher || Penulis buku Lelaki di Ladang Tebu (2020) ||

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi Tantangan Pelaksanaan P5 di Sekolah

12 Agustus 2023   09:11 Diperbarui: 12 Agustus 2023   09:14 7631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Ditta Widya Utami

Secara garis besar, tahapan melaksanakan P5 sebagaimana tertuang dalam buku panduan dari Kemendikbudristek adalah:

  • Membentuk tim fasilitator projek profil
  • Mengidentifikasi tahapan kesiapan satuan pendidikan dalam menjalankan projek profil
  • Menentukan dimensi dan tema projek profil
  • Merancang alokasi waktu projek profil
  • Menyusun modul projek profil
  • Menentukan tujuan pembelajaran
  • Mengembangkan topik, alur aktivitas, dan asesmen projek profil

Selain mengetahui dan memahami tahapan tersebut, mengikuti Pelatihan Mandiri di Platform Merdeka Mengajar (PMM) pada Topik P5 juga sangat membantu dalam merencanakan projek profil.

Cara lain untuk mengatasi tantangan "bingung dalam pelaksanaan P5" adalah dengan mempelajari contoh modul projek yang temanya sesuai dengan yang akan dilaksanakan di sekolah.

Dengan mempelajari modul projek yang sudah ada, akan memudahkan kita dalam memodifikasi sesuai konteks lingkungan dan kebutuhan murid di sekolah.

Tahun lalu, di sekolah saya modul projeknya hanya berupa poin-poin umum. Ternyata, hal tersebut masih belum efektif. Oleh karena itu, di modul projek tahun ini, saya dan teman-teman menyusun modul projek yang lebih rinci terutama untuk aktivitas di setiap pertemuan.

Dokumen Ditta Widya Utami
Dokumen Ditta Widya Utami

Dampak positif mulai terasa. Pelaksanaan P5 berjalan lebih efektif karena setiap jam pelajaran P5, ada aktivitas yang dilakukan oleh fasilitator dan murid untuk mencapai tujuan pembelajaran projek.

Semuanya menjadi lebih terarah dan tepat sasaran.

Asesmen formatif yang diperbanyak menjadikan proses belajar murid menjadi lebih bermakna. Fasilitator pun terbantu dalam menilai perkembangan peserta didik melalui asesmen formatif yang dilakukan.

Jurnal fasilitator yang diisi di setiap akhir kegiatan, membuat proses refleksi skala besar menjadi lebih mudah dilakukan.

Yuk, laksanakan projek profil!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun