Hayo ... Siapa yang pernah ikut Pramuka? Kalian mungkin pernah mendengar tentang sandi Morse. Kode yang diciptakan oleh Samuel Morse dan Alfred Vail ini sangat populer di akhir abad ke-19. Saat itu, sandi Morse digunakan karena teknologi radio dan telegraf sedang berkembang pesat.
Bulan April adalah bulannya rakyat Subang, Jawa Barat. Karena di bulan inilah Subang berulang tahun. Dalam rangka turut menyemarakkan, saya pun ikut memasang twibbon HUT Subang.
Twibbon ini saya pasang di status WA. Tak lama kemudian, teman saya, Rezkiny Wulan Purnama yang merupakan guru sekaligus Pembina Pramuka SMPN 1 Cipeundeuy Subang mengirim pesan, "Ayoo anak pramuka di tulisan 73 itu ada sandi morse looh".
Wah! Saya pun lantas mengamati angka 73 pada logo HUT Subang tahun ini. Benar saja! Bayangan dan highlight dalam angka tersebut terbentuk dari titik dan garis yang digunakan dalam sandi Morse! Wow! Menarik.
Bagaimana dengan Anda? Dapatkah Anda pecahkan kata apa yang tersembunyi dalam angka 73 tersebut?
Makna Logo HUT Subang ke-73
Setiap logo pasti memiliki makna tersendiri. Begitu pula dengan logo HUT Subang ke-73 ini. Menurut penjelasan Oke Rosgana, S.Sn., sang pembuat logo, dari atas ke bawah gambarnya menunjukkan kondisi alam Subang. Dimulai dari Gunung Tangkuban Parahu, perbukitan, perkebunan dan daerah laut yang merupakan kekayaan/potensi Subang.
Garis di bawah gunung dan bukit merupakan simbol dari pembangunan infrastruktur jalan yang mengalami kemajuan di era ini. Siluet Pelabuhan Patimban pada bagian laut juga dimunculkan sebagai simbol magnet kuat bagi para investor.
Gambar padi menunjukkan ketahanan pangan Subang yang kuat. Simbol bahwa Subang termasuk lumbung padi nasional.
Garis highlight di dalam tulisan dan bayangan menunjukkan JIMAT AKUR (akronim Haji Ruhimat-Agus Masykur, Bupati dan Wakil Bupati Subang) dalam sandi Morse. Searah jarum jam, simbol maju, tumbuh dan berkembang.