Mohon tunggu...
Ditta Widya Utami
Ditta Widya Utami Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

A mom, blogger, and teacher || Penulis buku Lelaki di Ladang Tebu (2020) ||

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sunnah Sedirham Surga

27 Januari 2019   07:53 Diperbarui: 27 Januari 2019   08:42 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasihat di awal buku Sunnah Sedirham Surga (foto: dokpri)

Salim A. Fillah

Pertama kali mengenal karyanya saat saya duduk di bangku kuliah, sepuluh tahun lalu. Seperti tersihir, saya yang bahkan awam dengan kalimat sastra, bisa merasakan keindahan untaian kalimat beliau yang khas dan menyejukkan.

Bagai oase di tengah ganasnya sahara, Ust. Salim A. Fillah mampu mengisahkan begitu banyak nasihat dengan kesederhanaan kata. Menyejukkan hati yang gersang dan menjembatani bagi siapa pun yang ingin lebih mengenal dirinya dengan terlebih dahulu mengenali agamanya, Rabbnya, Rasulallah dan para sahabatnya serta shalafus shalih. Indahnya islam.

Bersyukur pernah sekali bertatap muka dengan beliau dalam majelis ilmu di Masjid Al-Furqon UPI Bandung. Beliau hadir untuk berbagi ilmu pada salah satu sesi di Program Tutorial. Kesahajaan dalam buku tampak lebih jelas saat menyerap ilmu langsung dari beliau. Alhamdulillah.

Buku Sunnah Sedirham Surga adalah buku Salim A. Fillah ke-lima yang saya miliki. Menurut Salim, risalah sederhana ini ditenun dan dijahit dari perca-perca rombeng penjelajahan penulis dan sahabatnya. Tapi sungguh meski demikian, Ust. Salim A. Fillah mampu menghidupkan bukunya. Seolah kita pun ikut menjadi penjelajah bersama beliau. Menapak tilasi kekisah yang betebaran di muka bumi untuk dipetik hikmah dan maknanya.

Bulir-bulir air mata bahkan tak sanggup bersembunyi di pelupuk mata. Ia mengalir pada beberapa kisah yang dituturkan Salim. Begitu menyentuh hati dan mengerdilkan diri. Siapalah kita bila dibanding Abu Bakr, Umar bin Khaththab, Utsman dan Ali, Hamzah, Mush'ab, Abu Thalhah, Abu 'Ubaidah, 'Abdurrahman bin 'Auf, dan insan lainnya yang bahkan surga pun rindu menggebu saat mereka nyata masih berada di bumi Allah.

Buku ini dapat melepas jubah keangkuhan dan kesombongan diri. Menyadarkan bahwa di atas langit masih ada langit serta menumbuhkan cinta pada Ilahi Rabbi (semoga - aamiin). Lihatlah, bahkan di awal buku, Ust. Salim A. Fillah mengajak kita untuk menafakuri diri. Melihat apa-apa kekurangan diri yang mesti segera diperbaiki.

Nasihat di awal buku Sunnah Sedirham Surga (foto: dokpri)
Nasihat di awal buku Sunnah Sedirham Surga (foto: dokpri)
Ah, Salim A. Fillah hanya manusia biasa yang telah Allah anugerahi kemampuan merangkai kata dengan begitu indah dan penuh kesederhanaan. Maha Suci Allah yang telah menciptakannya.

Semoga Allah memberkahi Ustadz... dan mengijabah doa yang senantiasa Ustadz sampaikan di dalam buku ini : "Ya Allah, walau jauh dalam ilmu dan amal, dekatkan kami ke derajat ulama karena cinta."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun