Di SMPN 2 Dawuan Subang, beberapa sampah plastik sisa minuman kemasan disulap menjadi semacam janur plastik yang memperindah halaman depan sekolah. Sebagaimana guru prakarya di sekolah penulis pun pernah menugaskan anak didiknya membuat kerajinan dari plastik. Hasilnya ada yang membuat dompet, tas bahkan gaun (saat kegiatan Pramuka).
Di Indonesia, sudah banyak komunitas yang menyulap bungkus plastik sisa kopi menjadi kerajinan tangan seperti dompet/tas atau mengolahnya menjadi bros, dll.
Penulis pun selalu berusaha agar membuang sampah pada tempatnya. Jika sampah kering dan masih bisa dimasukkan ke saku baju/tas maka akan penulis simpan sebelum akhirnya dibuang ke tempat sampah (kondisi ini penulis lakukan jika penulis tidak menemukan tempat sampah). Selain itu, hampir setiap pagi penulis dan Koordinator Program 7K (Keimanan, Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, Kerindangan dan Kekeluargaan) di sekolah berkeliling untuk mengecek dan mengajak peserta didik untuk senantiasa  menjaga kebersihan dan keindahan kelas.
Setiap kita sungguh dapat berperan dalam menjaga lingkungan terutama lingkungan tempat tinggal dan beraktivitas. Jadi, mari bersama-sama kita tingkatkan kesadaran tentang betapa pentingnya membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan.
Selamatkan bumi dari sampah plastik mulai saat ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H